Pilpres 2019
HASIL REAL COUNT TERBARU, Prabowo Kalah Jauh Banget di Bali, di Jabar Juara Suara Selisih 1 Juta
Data hasil real count KPU Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandiaga tertinggal sangat jauh dari pasangan Jokowi-Maruf Amin, untuk wilayah pemilihan Bali
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Data hasil real count KPU Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandiaga tertinggal sangat jauh dari pasangan Jokowi-Maruf Amin, untuk wilayah pemilihan Bali, Senin (29/4/2019), hingga pukul 11.30 WIB.
Di Bali, hasil real count KPU Pilpres 2019 dari laman pemilu2019.kpu.go.id, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 185.930 suara.
Sementara pasangan Jokowi-Maruf Amin memperoleh suara 2 juta lebuh atau 2.068.047.
Di Bali, data c1 yang masuk sudah mencapai 88,4 persen.
Wilayah lain di Indoensia yang datanya mendekati 100 persen adalah Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Kalimantan Barat.
Di Gorontalo dan Kalimantan Barat, pasangan Jokowi-Maruf Amin masih mempimpin perolehan suara.
Sedangkan di Sulawesi Tenggara, Prabowo-Sandiaga mengalahkan perolehan siara Jokowi Maruf Amin, yakni 806.591 vs 533.659.
• Prabowo-Sandiaga Menang Real Count di Bengkulu, Beda dari Quick Count, Lembaga Survei Buka Suara
• Begini Dampak Pertemuan Zulkifli Hasan dan Jokowi, Ada yang Minta Dipecat, TKN Tanggapi Santai
Di Jawa Barat, wilayah perebutan sengit kedua kubu, data KPU yang masih masih sedikit, 29,4 persen.
Data suara masuk di Jawa Barat terendah ketiga setelah Papua 3,2 persen dan Papua Barat 12,1 persen.
Di Jawa Barat, Jokowi-Maruf Amin tak mampu menyaingi Prabowo-Sandiaga.
Perolehan suara di Jawa Barat, Jokowi-Maruf Amin 3.431.596. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 4.409.746 suara.
Jokowi vs Prabowo di Jawa Barat selisih sekitar 1 juta suara.

Data Masuk Secara Nasional Sudah 50 Persen
Hingga Senin (29/4/2019) pukul 09.30 WIB, data real count C1 KPU Pilpres 2019 kini mencapai 50 persen.
Dari 813.350 TPS, rekapitulasi data suara sementara itu sudah terkumpul dari 409.004 TPS.
Selisih antara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun semakin kentara.
Jokowi-Maruf Amin mendapatkan perolehan suara sementara 56,23 persen, yakni 43.231.756 suara.
Sementara itu, perolehan suara Prabowo-Sandiaga Uno mencapai 47,77 persen, yakni 33.647.758 suara.
• Begini Dampak Pertemuan Zulkifli Hasan dan Jokowi, Ada yang Minta Dipecat, TKN Tanggapi Santai
Paslon Jokowi-Maruf Amin sementara ini unggul di Jawa Tengah mencapai 10.000.507 suara.
Data sementara di Jawa Tengah itu sudah masuk 59,6 persen.
Selain Jawa Timur, Jokowi-Maruf Amin pun unggul di Jawa Timur, yakni 5.670.03 suara.

Perolehan di jawa Timur itu didapatkan dari 34,1 persen.
Untuk paslon Prabowo-Sandiaga Uno, sementara ini unggul di Jawa Barat mencapai 4.325.829 suara.
Hingga berita ini diturunkan, data suara yang masuk dari Jawa Barat baru mencapai 28,8 persen.
Selain itu, Prabowo-Sandiaga Uno pun unggul di Sumatera Barat mencapai 1.874.483 suara.
Data sementara di Sumatera Barat itu dari yang sudah masuk 74,7 persen.
• Kalah Telak, Prabowo-Sandiaga Hanya Dapat 1 Suara di Pemilu Ulang di Kupang, Jokowi-Maruf Berapa?
Anda bisa terus memantau hasil real count C1 KPU Pilpres 2019 melalui link resmi kpu pemilu2019.kpu.go.id.
Berikut ini link yang bisa Anda akses.
Link Real Count KPU Pilpres 2019
Pandangan Prabowo dan Sandiaga Uno Berbeda
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno ikut berkomentar soal jalannya Pemilu 2019.
Kali ini dia meyakini Pemilu 2019 berjalan adil dan jujur.
Padahal sebelumnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menuding Pemilu 2019 curang.
Kendati demikian, Sandiaga Uno mengatakan, dia tak berbeda prinsip dengan Prabowo Subianto.
"Enggak ada (perbedaan persepsi), saya enggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Saya meyakini bahwa Pemilu ini jujur dan adil," kata Sandiaga Uno saat mengunjungi Gor Radio Dalam, tempat penghitungan suara Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019), dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com.
Kemudian, mengenai klaim kemenangan oleh pihak Prabowo - Sandi, Sandiaga Uno tak menjawabnya secara lugas.
Dia hanya mengatakan, penghitungan Pemilu 2019 harus dikawal, C1 harus dikawal.
Sandiaga Uno juga mengatakan, Pemilu 2019 bukan soal Prabowo - Sandiaga Uno.
Dari hasil tabulasi data Pilpres terbaru, Jumat (19/4/2019) pukul 22.36 WIB, ini perolehan sementara Prabowo dan Jokowi.
"Saya melihat bahwa pemilunya harus kita kawal. C1-nya harus kita kawal. Ini juga kemenangan bukan soal kalah menang, bukan soal Prabowo-Sandi kok. Kita ingin kan pemilu ini dilakukan dengan prinsip-prinsi terbuka dan berkeadilan," ujar Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, ada sejumlah peristiwa yang menganggu jalannya Pemilu 2019.
Prabowo mengatakan, ada banyak surat suara tidak sampai, TPS baru buka siang hari, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menuding, banyak surat suara yang sudah tercoblos.
"Banyak surat suara yang tidak sampai, TPS baru buka jam 11, pendukung kita tidak dapat undangan dan sebagainya," kata Prabowo di halaman rumah di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (17/4/2019), dilansir dari Tribunnews.com.
Kemudian, Prabowo juga sempat menyatakan ketidakpercayaannya pada hasil quick count Pilpres 2019 sejumlah lembaga survei yang mengunggulkan Jokowi-Maruf Amin.
• Prabowo Subianto Deklarasi Presdien RI, Jokowi Akhirnya Beri Tanggapan Panjang Lebar
Akhirnya, Prabowo mengklaim, dia dan Sandiaga Uno unggul berdasarkan hasil exit poll dan quick count yang dilakukan internal.
DIa pun memohon semua relawan kawal kemengannya di semua TPS dan kecamatan.
"Walaupun demikian, hasil exit poll kita di 5.000 TPS, kita menang. Dan berdasarkan hasil quick count 52,2 persen. Semua relawan mengawal kemenangan kita di semua TPS dan kecamatan," ujar Prabowo.
Pernyataan Prabowo ini senada dengan pernyatan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Sudirman Said.
Dia mengatakan, pihaknya curiga hasil Pilpres 2019 sebagai hasil proses yang tidak adil.
Bahkan, Sudirman Said mengaku ada berbagai temuan kasus dugaan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi selama pemilu.

"Jadi suasana sekarang itu sebetulnya angka apa pun wajib dicurigai sebagai hasil dari ketidak-fair-an," ujar Sudirman saat ditemui di Media Center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, dilansir dari Kompas.com.
Pihak KPU sendiri sudah angkat bicara mengenai tudingan Pemilu 2019 curang.
Ketua KPU Arief Budiman menjamin pihaknya tak melakukan kecurangan.
Soal kesalahan input C1 ke Situng, Arief mengatakan itu adalah human error, bukan perbuatan curang.
"Saya tegaskan tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi kesalahan input, itu saya menduga murni karena kesalahan human error," ujar Arief, dilansir dari Kompas.com.
• Pemuda Lulusan SMP Peretas Situs KPU Sudah Dapat Banyak Sertifikat, Termasuk dari Tokopedia