Pilpres 2019
PSI Ledek Prabowo yang Terus Klaim Telah Menangi Pilpres 2019, Begini Katanya
Adapun Dedek Prayudi meledek Prabowo yang mengklaim telah memenangi Pilpres 2019.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) Dedek Prayudi membuat cuitan di Twitter, meledek capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Adapun Dedek Prayudi meledek Prabowo yang mengklaim telah memenangi Pilpres 2019.
Menurut Dedek Prayudi, Prabowo dimintanya menjadi peserta sekaligus KPU dan Bawaslu-nya.
Selain itu, ia mengibaratkan klaim kemenangan oleh Prabowo seperti pemain bola, menjadi wasit juga, dan juga sebagai organisasi tertingginya.
"Lain kali pak @prabowo menjadi peserta pemilu, sekalian jadi @KPU_ID sekalian jadi @bawaslu_RI. Ibarat pemain bola, sekalian jadi wasit, sekalian jadi FIFA, AFC dan PSSI. Okesiap," kata Dedek Prayudi di Twitter, Kamis (18/4/2019).
"01, menurut seluruh quick count menjadi pemenang, justru menolak mengklaim kemenangan. Kami hanya semakin optimis kami akan menang, sambil menunggu hasil real Count KPU. Ada Capres yang seluruh Quick Count bilang beliau kalah 9-10%, tapi justru deklarasikan kemenangan. Okesiap," kata Dedek Prayudi.
Tidak Deklarasi
Sementara itu, sebelumnya Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily juga mengatakan, semua pihak sebaiknya menyontoh apa yang dilakukan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi yang meminta untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) terkait Pemilihan Presiden 2019.
Sebagai salah satu partai pengusung Jokowi - Maruf Amin, Partai Golkar juga tetap menjadikan hasil resmi dari KPU sebagai acuan.
Meskipun, Jokowi - Maruf Amin dinyatakan unggul berdasarkan hitung cepat atau quick count di sejumlah lembaga survei.
"Langkah yang tepat sebaiknya tunggu hasil resmi KPU yang saat ini masih dalam perhitungan. Kita percayakan kepada KPU yang masih mengumpulkan formulir C1 di seluruh TPS," ujar Ace melalui pesan singkat, Kamis (18/4/2019).
"Walaupun kami tahu bahwa dalam pengalaman hitung cepat, antara quick count dengan hasil resmi KPU tidak akan jauh berbeda hasilnya," lanjut dia.
Selain itu, Jokowi juga menyontohkan hal serupa.
Ace mengatakan, Jokowi tetap menunggu hasil resmi KPU meski dinyatakan unggul oleh beberapa lembaga survei.
"Contohlah cara Pak Jokowi dalam menyikapi kemenangannya berdasarkan atas hitung cepat semua lembaga survei yang kreadibel, termasuk hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas," kata Ace.