Para Caleg Perempuan Tolak Politik Uang

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sejumlah caleg perempuan perwakilan dari 15 partai peserta pemilu di Kota Tasikmalaya mendeklarasikan pemilu damai, bersih, dan tolak politik uang di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (9/4).

Pada kesempatan tersebut, para caleg sekaligus menegaskan peran perempuan dalam partai politik bukan sekadar pelengkap dan syarat untuk pemilu.

"Kami juga menjadi motivator dalam menggalang suara dan berkompetisi secara bebas. Bukan sekadar pelengkap dan syarat dalam kepesertaan pemilu," kata Heni Hendini dalam orasinya.

Gabungan caleg yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia Kota Tasikmalaya itu menyampaikan kegelisahan mereka.

"Kegelisahan dialami kami semua, selama ini hanya diiming-imingi ketika sudah terpilih tapi tidak terperhatikan," lanjut caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Ketua KPPI Kota Tasikmalaya, Namina Nina Rusmiati berharap keterwakilan perempuan di parlemen dapat meningkat di Pemilu 2019 ini.

Menurutnya, setidaknya bisa mencapai 30 persen sesuai yang diamanatkan dalam aturan. "Periode kemarin baru lima, ya mudah-mudahan bisa bertambah. Perempuan bisa tampil dalam konstelasi politik Tasikmalaya," harapnya.

Deklarasi itu mendapatkan sambutan positif dari anggota dewan yang menyaksikan.

"Intinya kami sangat mengapresiasi deklarasi tersebut," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Heri Ahmadi.

Anggota lainnya, Nurul Awalin sepakat untuk menolak politik uang. "Setidaknya siapapun yang terpilih itu memiliki kapabilitas, dan bukan membeli suara untuk duduk di parlemen," ujarnya. (isep heri)