Menengok Sentra Produksi Sikat di Cibiru Kota Bandung, Mulai dari Sikat WC hingga Sikat Mesin Pabrik
Kota Bandung selain terkenal dengan kuliner dan produk fesyennya, juga memiliki sejumlah usaha rumahan. Salah satunya usaha pembuatan sikat
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung selain terkenal dengan kuliner dan produk fesyennya, juga memiliki sejumlah usaha rumahan. Salah satunya usaha pembuatan sikat di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
Usaha rumahan produksi sikat ini sudah ada sejak 1980-an dan sudah terkenal di kota-kota Jawa Barat maupun diluar Jawa Barat.
Usaha ini memproduksi berbagai macam jenis sikat dari sikat untuk keperluan rumah tangga hingga sikat untuk mesin pabrik.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat khususnya di Cibiru menggantungkan hidupnya dengan usaha sikat ini.
Terdapat sekitar 20 perajin usaha tersebut ada yang skala kecil hingga skala besar.
Saat Tribun Jabar menyambangi sentra usaha sikat itu di Jalan Kosambi, Cibiru, Kota Bandung, nampak beberapa pekerja sibuk dengan aktivitas memproduksi sikat.
Farid Santosa (45), seorang pengrajin sikat mengaku sudah merintis usahanya itu sejak 1996, usahanya yang digelutinya adalah usaha terun temurun.
"Saya pendatang, istri asli orang sini, mertua saya pengrajin sikat untuk rumah tangga, usaha turun temurun dari dulu kalau daerah sini tapi memproduksi sikat rumah tangga," ujar Farid saat ditemui di sentra usaha sikat, Jalan Kosambi, Cibiru, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).
Farid mengaku ia datang ke Bandung tahun 1992 dan bekerja di satu pabrik di Bandung. Saat itu ia melihat peluang banyak pabrik tekstil membutuhkan sikat perawatan mesin. Akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia usaha dengan memproduksi sikat untuk industri.
Tahun 1998, kata Farid, sempat ada kendala terkait mencari bahan baku, di tahun yang sama, ia merintis lagi mencari solusi terkait bahan baku tersebut
"Tahun 98 susah bahan baku, setelah saya rintis sekitar tahun 98 juga saya mencari solusi bisa tembus bahan bakunya dari pabrik, nilon atau kenur, order 1 ton per bulan untuk bahan baku. Dari tahun 98 sampai tahun sekarang bahan baku masih stabil," ujarnya.
• Polisi Tangkap Terduga Teroris di Baleendah Bandung, Rencanakan Rampok Mobil Pengisi ATM
Semenjak itu, selain memproduksi sikat, ia menjual bahan baku.
"Akhirnya sekarang semua perajin mengambil bahan baku ke sini," ujarnya
Pengrajin pun lalu memproduksi sikat untuk mesin tekstil, sikat untuk industri playwood, sikat untuk industri makanan, hingga sikat untuk industri baja dengan berbagai ukuran. Harganya bervariasi tergantung dari bahan baku.