Menteri PUPR: Pembangunan Terowongan Air Curug Jompong Ditargetkan Beres Akhir 2019

Basuki Hadimuljono menuturkan terowongan air tersebut akan mengalirkan air dari Sungai Citarum karena selama ini air terhambat di Curug Jompong.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUN JABAR/MUMU MUJAHIDIN
Curug Jompong di RT 1/1 Kampung Koreh Kotok, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, SOREANG- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan terowongan tol air Sungai Citarum di Curug Jompong, selesai pada akhir 2019.

Curug Jompong ada di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Ditemui seusai kegiatan Pameran Citarum Expo 2019, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan progres pembangunan terowongan tol air Curug Jompong saat ini baru 21 persen.

"Nanti saya akan meninjau ke lapangan, bagaimana progresnya. Terowongan air ini dibangun sebagai pelengkap dari pembangunan kolam retensi di Baleendah untuk mengatasi persoalan banjir di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang," ujar Basuki Hadimuljono kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2/2019) siang.

Basuki menuturkan, terowongan air tersebut akan mengalirkan air dari Sungai Citarum karena selama ini air terhambat di Curug Jompong.

Saat Sungai Citarum meluap akibat hujan, air itu akan dialirkan ke Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat.

Hari Ini Pendaftaran SNMPTN 2019 Berakhir Pukul 22.00 WIB, Akses snmptn.ac.id Sebelum Terlambat

Warga Jabar Bisa Lihat Supermoon Nanti Malam, Asal Tak Ada Hujan dan Awan Tebal

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono (KOMPAS IMAGES)

Ia menilai permasalahan banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang akibat hambatan yang membuat air tidak mengalir ke sungai Citarum sehingga terjadi aliran balik air.

Dikatakannya, proyek pembangunan terowongan air ini dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang Air). Anggarannya mencapai Rp 400 miliar.

Selain terowongan tersebut, Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan kolam retensi di Kampung Cieunteung, Baleendah, untuk penanganan banjir.

"Kalau Cieunteung itu kan sudah operasional. Keempat pompa airnya juga sudah beroperasi," katanya.

Disinggung terkait akan ada penambahan danau retensi di sekitar Cieunteung, Basuki menambahkan akan ditambah dari kolam retensi yang ada sekarang seluas 8,7 hektare.

"Kalau memang dirasakan masih kurang, kita akan tambah lagi, karena memang ada usulan. Rencananya ditambah lagi, dibikin seluas 5 hektare," ujar Basuki Hadimuljono.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved