Angin Duduk Bukan Disebabkan Kerokan, Kenali Perbedaannya dengan Masuk Angin, Ada Gejala Khasnya

Penyakit angin duduk atau angina adalah gangguan jantung yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
DO(KUMENTASI TRIBUN BALI
Illustrasi. 

Karena bisa saja akan berbahaya bila tidak segera diperiksa oleh ahlinya.

Lalu faktor apa saja yang meningkatkan risiko mengalami serangan angin duduk?

Kolesterol tinggi: Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah.

Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.

Diabetes: Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri.

Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.

Hipertensi: Jika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir.

Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.

Cara Membedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung
Cara Membedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung (Istimewa)

Stres: Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah.

Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Obesitas: Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Merokok: Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.

Riwayat: Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.

Kurang berolahraga: Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya angina.

Umur: Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda karena pembuluh darah akan mengeras dan kehilangan kelenturannya seiring bertambahnya usia.

Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved