Meski Usia Sudah Tua, Udeh Arungi Sungai Cikeruh Setiap Hari untuk Bersihkan Sungai dari Sampah

Menggunakan sampan kecil berukuran 1 x 3 meter, ia menjelajahi Sungai Cikeruh untuk membersihkan sungai dari sampah.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/ Hakim Baihaqi
Udeh arungi Sungai Cikeruh setiap hari untuk bersihkan sungai dari sampah 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berbagai cara dilakukan seseorang untuk berupaya menjaga kelestarian anak Sungai Citarum.

Satu di antaranya dilakukan oleh Udeh (60), warga Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang mengarungi satu di antara anak Sungai Citarum, Sungai Cikeruh.

Menggunakan sampan kecil berukuran 1 x 3 meter, ia menjelajahi Sungai Cikeruh untuk membersihkan sungai dari sampah.

Berangkat dari rumah pada pukul 06.00 WIB, Udeh mempersiapkan kebutuhan untuk mengarungi Sungai Cikeruh yang, salah satunya menyiapkan dayung kayu kecil, jaring kecil berukuran 30 sentimeter, dan alat gacok.

Sepanjang mengarungi Sungai Cikeruh, Udeh memasang mata untuk melihat keberadaan tumpukan sampah yang berada di atas permukaan air, kemudian sampah tersebut ia kumpulkan ke dalam sampan miliknya itu.

Penuturan Tetangga Mengenai Siapa Ai Munawaroh, Perempuan yang Diduga Turut Dimutilasi di Malaysia

Ketua Umum PA 212 Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Kampanye, Sandiaga Uno Tanggapi Begini

Jenis sampah yang mencemari aliran sungai tersebut, sebagian besar merupakan sampah rumah tangga, berupa plastik kemasan. Sampah jenis tersebut mudah ditemukan di sepanjang aliran sungai.

Udeh bercerita, aktivitasnya tersebut dilakukan sejak dua tahun terakhir, lantaran tenaganya sebagai penggarap lahan tidak digunakan.

Usia yang tidak muda lagi, tetapi ingin tetap produktif, menjadi alasan Udeh membersihkan sampah di Sungai Cikeruh setiap hari.

"Saya tidak bisa diam-diam saja di rumah, sudah kebiasaan bergerak, ya sudah terjun ke sungai," kata Udeh kepada Tribun Jabar di sekitar Sungai Cikeruh, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (13/2/2019)

Alasan setiap hari mengarungi sungai untuk mengumpulkan sampah, kata Udeh, karena alasan prihatin melihat kondisi Sungai Cikeruh yang semakin kotor karena tercemar oleh sampah plastik.

Ia menambahkan, di musim penghujan saat ini, Sungai Cikeruh selalu dipenuhi tumpukan sampah yang berasal dari kawasan hulu dan titik terbanyak berada di Jembatan Cikeruh perbatasan Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Rancaekek.

"Selain banjir, sungai penuh sampah, sedih. Meski sedikit tapi membantu," katanya.

Sampah yang berhasil dikumpulkan sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, setiap harinya bisa mencapai 50 kilogram dan sebagian sampah ia kumpulkan di titik daratan sekitar sungai.

Ia bercerita, pekerjaannya sebagai pemungut sampah itu dilakukan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari masyarakat lain atau pemerintah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved