Guru yang Diejek dan Ditantang Siswanya, Bergaji Rp 450 Ribu dan Berdedikasi di Dunia Pendidikan

"Sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas. Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Maka

Editor: Theofilus Richard
KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH
Nur Khalim (kiri) dan AA (tengah), siswa PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam mediasi yang dilakukan di kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019). 

Namun, Nur Khalim menyadari bahwa itu justru adalah salah satu tantangan bagi dirinya untuk menjadi guru profesional meski selama lima tahun menjadi staf pengajar di SMP PGRI Wringinanom, dia masih saja berstatus sebagai tenaga honorer.

"Disyukuri dan dijalani saja meski hingga saat ini saya masih tenaga honorer yang gajinya itu hanya Rp 450 ribu per bulan. Kalau ngomong enggak cukup, ya pastinya enggak cukup, tapi mau bagaimana lagi. Sebagai guru, kami tidak hanya mengejar duniawi, tapi bagaimana pengabdian yang kami berikan," tuturnya.

Berakhir damai Sebelumnya diberitakan, Nur Khalim dan AA, guru dan siswa SMP PGRI Wringinanom yang sempat viral di media sosial lantaran ulah AA terekam video saat merokok di kelas lalu menantang sang guru, akhirnya berdamai. Mereka sepakat berdamai setelah dipertemukan oleh jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Wringinanom.

"Terkait mediasi, mereka (pihak sekolah) meminta kami untuk dilakukan mediasi," ujar Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan, Minggu (10/2/2019).

Mediasi disaksikan pihak sekolah, Dinas Pendidikan Gresik, Yayasan PGRI Gresik, perwakilan dari Kementerian Sosial, dan perwakilan dari Unit Pelaksana Terpadu Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jawa Timur.

"Alhamdulillah, permasalahan akhirnya selesai, dengan sudah saling memaafkan dan kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan," ungkapnya.

Menurut Supiyan, ada dua pertimbangan mediasi dilakukan dan pihak sekolah serta akhirnya sang guru bersedia berdamai.

"Saat kami tanyakan kenapa minta mediasi, mereka mengatakan bila si guru (Nur Khalim) memiliki jiwa yang besar sebagai tenaga pendidik. Dengan apa pun masalah yang terjadi (dialami) pada siswa, dia mengaku siap bertanggung jawab," ujarnya.

"Bertanggung jawab artinya, apa pun yang dilakukan oleh siswa, mereka siap mengarahkan dan membimbing untuk bisa kembali baik," tuturnya kemudian.

Pertimbangan kedua adalah karena sebentar lagi siswa dengan inisial AA (15) yang kini duduk di bangku kelas IX SMP PGRI Wringinanom bakal mengikuti ujian nasional.

"Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan itu, kami kemudian memfasilitasi supaya permasalahan ini bisa cepat selesai. Alhamdulillah, permasalahan akhirnya selesai, dengan sudah saling memaafkan dan kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan," ungkap Supiyan. (Kompas.com/Hamzah Arfah)

Pascabanjir, Warga Kampung Bojongpulus Ranacekek Kesulitan Bersihkan Lumpur

6 Fakta Nuryanto Pengusaha Tekstil Bandung Tewas Dimutilasi di Malaysia, Putus Kontak Dikira Tidur

Nuryanto Memulai Bisnis Kain 2004 dari Berjualan Kain Percak hingga Memiliki Omzet Miliaran Rupiah

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved