Priyadi Terbukti Gunakan Sabu-sabu Sebelum Aniaya Ayahnya Hingga Tewas
Priyadi terbukti menggunakan sabu-sabu sebelum aniaya ayahnya hingga tewas.
"Kita, ya, berusaha ikhlas, karena bagaimana pun, kan, dia juga keluarga dan semuanya sudah terjadi," kata Marleni ditemui di rumah korban di Jalan Kapuk Sawah, RT 10/12, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (30/1/2019).
Marleni meganggap apa yang dilakukan adiknya itu adalah sebuah kekhilafan.
"Karena, kan, dia itu lagi mabuk dan sedang emosi sama temannya. Kalau enggak lagi mabuk, saya yakin enggak bakal kayak gini. Dia itu anaknya baik padahal," kata Marleni sambil mengusap air matanya.
Marleni mengatakan, Rabu siang kakak tertuanya telah menjenguk pelaku yang kini mendekam di tahanan Mapolsek Cengkareng.
Dikatakannya, pelaku berulang kali menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf lantaran telah menewaskan sang ayah.
Istri korban yang juga ibunda pelaku sampai saat ini masih tampak terpukul dan berulang kali pingsan.
Pelaku merupakan anak ke empat dari lima bersaudara dan masih tinggal serumah dengan korban.
"Tadi kakak saya yang pertama sudah lihat di Polsek, kalau ibu memang masih syok karena dia yang serumah di sini," kata Marleni.
Diberitakan sebelumnya, Priyadi (24) yang dalam kondisi mabuk tega menyabet leher ayahnya menggunakan celurit hingga tewas pada Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 18.30 WIB.
Penikaman itu bermula lantaran Priyadi kesal dengan ayahnya yang memintanya pulang saat ia tengah ribut dengan temannya.
Setibanya di rumah, pelaku pun sempat terlibat cekcok mulut dengan korban sebelum akhirnya mengambil celurit dan menikam leher korban di dalam rumah mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Bunuh Ayah Kandungnya, Priyadi Konsumsi Sabu".