Gunung Gajah Langu Mulai Dibabat untuk Perumahan, Warga Kampung Adat Cireundeu Khawatir Longsor

Gunung Gajah Langu mulai dibabat, Warga Kampung Adat Cireundeu khawatir longsor.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Kondisi di lahan pembangunan Kompleks Perumahan Griya Asri Cireundeu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Warga Kampung Adat Cireundeu, merasa khawatir dengan dilanjutkannya pembangunan kompleks perumahan Griya Asri Cireundeu yang dilakukan PT Nur Mandiri Jaya Properti.

Proses pematangan tanah untuk perumahan tersebut saat ini sudah mencapai ke sebagian Gunung Gajah Langu, sehingga hal itu berpotensi menyebabkan longsor.

Neni (48), warga RW 10, Kampung Adat Cireundeu, misalnya. Ia merasa waswas dengan pembangunan lanjutan tersebut karena longsor bisa terjadi kapan pun, terlebih saat ini masih musim hujan.

"Karena belum ada saluran yang mengalirkan air dari atas ke bawah, sedangkan permukiman warga adat tepat berada di bawahnya. Jadi, ya, pasti waswas ditambah gunung juga sudah gundul," ujar Neni saat ditemui di Kampung Adat Cireundeu, Rabu (23/1/2019).

Ia mengatakan, dari awal bersama warga yang lain menolak dengan adanya pembangunan tersebut, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Apalagi saya bukan pemilik lahan yang dijual ke pengembang, sehingga sosialisasi dan rapat juga tidak dilibatkan. Bisa dibilang hanya sebagian saja yang ikut rapat," kata Neni.

Hal senada dikatakan, tokoh Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi. Ia juga merasa khawatir dengan pembangunan tersebut yang saat ini proses pematangan lahannya sudah mencapai Gunung Gajah Langu.

"Ya, pasti khawatir (longsor), sama seperti warga yang lain. Betul pematangan lahan sudah sampai Gunung Gajah Langu," katanya.

Menurutnya, pemerintah Kota Cimahi, seharusnya membuat aturan radius aman pembangunan yang boleh dilakukan di kawasan Kampung Adat Cireundeu, demi menjaga keselamatan warga adat.

"Jadi harus ada peraturan daerahnya (Perda) demi melindungi warga Kampung Cireundeu. Kalau tidak ada aturan, nanti bisa semakin membahayakan warga dan kawasan kampung adat terancam juga," ucapnya.

"Warga berharap pengembang mesti melakukan pembangunan sebaik mungkin, agar tidak membahayakan warga," kata Abah Widi.

Keluarkan Izin, DLH Akui Ada Dampak Negatif dan Potensi Longsor Pembangunan Griya Asri Cireundeu

Walhi Jabar Menilai Aktivitas Galian Pasir Ilegal di Tasikmalaya Sebagai Tindak Pidana

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved