Penyebab Buaya Pemakan Manusia Mati Terungkap, Ada Tulang Manusia dan Pakaian di Perut Buaya

Hasil nekropsi buaya pemakan manusia, perempuan bernama Deasy Tuwo, di Minahasa, terdapat tulang belulang manusia di dalam perutnya.

Editor: Kisdiantoro
Facebook/Arianto Lolowang via Tribun Manado
Deasy Tuwo yang Diterkam Buaya Merry 

TRIBUNJABAR.ID, MANADO - Hasil nekropsi buaya pemakan manusia, perempuan bernama Deasy Tuwo, di Minahasa, terdapat tulang belulang manusia di dalam perutnya.

Selain ditemukan tulang di dalam perut buaya pemakan manusia itu, juga ditemukan ada kain yang diduga pakaian milik korban Deasy Tuwo.

Temuan lain yang mengungkap mengapa buaya pemakan manusia itu mati, dokter mendapati akumulasi gas pada lambung.

Buaya pemakan manusia itu juga mengalami obesitas.

Sedangkan temuan lain berdasakan pemeriksaan fisik luar yang dilakukan dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki , Drh Dwielma Nubatonis dan drh Fahmi Agustiadi, buaya pemakan manusia itu, buaya itu mati karena stres dan heatstroke.

BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita.

Buaya Pemakan Deasy Tuwo yang Ditangkap Ramai-ramai Mati Mendadak, Penyebanya Masih Misterius

Buaya Sepanjang 4 Meter Peliharaan WN Jepang Terkam Manusia di Tomohon

Bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.

Berdasarkan hasil temuan dari dokter hewan sebelum dilakukan nekropsi menyatakan bahwa dugaan kematian buaya adalah faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).

Buaya bernama Merry ini sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock, selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung.

Berikut grafis hasil pemeriksaan tersebut:

Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara inspeksi(fisik luar):

- Stress(Drop)
- Heatstroke

Temuan Hasil Nekropsi:

- Akumulasi Gas pada lambung
- Obesitas
- Temuan organ yang di duga manusia, tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.

Catatan:

- Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan).
- Barang bukti(tulang belulang) yg ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik. Dan juga pihak keluarga korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved