Bencana Angin Puting Beliung
Warga Rancaekek Permai 2 Terpaksa Mengungsi, Ini Tempat-tempat Pengungsian Mereka
Warga Rancaekek Permai 2 terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak diterjang angin puting beliung.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah warga Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang menjadi korban angin puting beliung mengatakan akan mengungsi ke sejumlah lokasi.
Beberapa lokasi yang dipilih warga untuk mengungsi, yakni Aula Desa Jelegong, masjid terdekat, dan rumah sanak saudara yang masih berada di wilayah Kecamatan Rancaekek.
Itin (56), warga Perumahan Rancaekek Permai 2, mengatakan, untuk malam ini hingga beberapa hari ke depan ia bersama keluarga terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarga yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Ia menambahkan, akibat angin puting beliung tersebut, bagian rumahnya yang tengah dilakukan renovasi ambruk dan puing-puing berserakan di kamar serta ruang keluarga.
"Kalau puing-puingnya tidak ke dalam rumah mungkin masih bisa tidur di rumah, ini harus diberesin dulu," kata Itin kepada Tribun Jabar, di Perumahan Rancaekek Permai 2, Jumat (11/1/2019).
Warga lainnya, Yanti (45), mengatakan, pascakejadian angin puting beliung ia memilih untuk tetap tinggal di rumah lantaran rumahnya hanya mengalami kerusakan ringan.
"Rusak cuma di bagian atap saja," katanya.

Bencana angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019) sore, merusak puluhan rumah di Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, angin puting beliung di Perumahan Rancaekek Permai 2 terjadi pada pukul 15.30.
Akibat amukan angin puting beliung, atap dan genting rumah milik warga terlihat berserakan baik di halaman rumah, jalan, dan lapangan terbuka.
Camat Rancaekek, Baban Banjar, mengatakan ada tiga desa/kelurahan di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang terdampak bencana angin puting beliung, yakni Desa Bojongloa, Desa Jelegong, dan Kelurahan Rancaekek Kencana.
"Untuk paling banyak sampai ratusan rumah yang rusak itu di Desa Jelegong," kata Baban Banjar.
Dalam kejadian tersebut, kata Baban Banjar, tidak ada korban jiwa. Sebagian besar warga ada yang mengungsi ke masjid terdekat.

Baban menambahkan, pihaknya pun segera mengirim bantuan berupa makanan sementara dan alat penerangan, karena ada pemadaman listrik dengan alasan keamanan.
"Di lapangan juga ada personel BPBD, PMI, Basarnas dan Brimob Polda Jabar," katanya.
Humas Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor, mengatakan, seluruh korban sudah di evakuasi ke tempat lebih aman, yakni kantor Desa Jelegong dan beberapa di antaranya mengungsi ke rumah sanak keluarga.
"Yang terluka sebagian besar ditreatment di tempat," kata Joshua.
Itin (56), Warga Perumahan Rancaekek Permai 2, mengatakan, angin puting beliung yang mengamuk di Kecamatan Rancaekek, terjadi dalam waktu 15 menit disertai hujan dan awan hitam.
"Saya lihat jelas, angin datang dari arah timur dan selatan," kata Itin kepada Tribun Jabar, Jumat (11/1/2019).
Akibat angin puting beliung, kata Itin, telah menghancurkan bagian belakang rumah. Terlihat tembok pembatas setinggi tiga meter ambruk dan berserakan hingga ke halaman tengah.
• UPDATE, Ratusan Rumah di Desa Jelegong Rusak, 3 Desa Terdampak Angin Puting Beliung di Rancaekek
• Angin Puting Beliung Adalah Fenomena yang Biasa Terjadi, Ada Tanda-tandanya Sebelum Muncul
"Padahal bagian belakang itu lagi dibangun, hancur semua," katanya.
Pascakejadian angin puting beliung yang terjadi di Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, pada Jumat sore (11/1/2019), sejumlah warga masih mengalami ketakutan.
Menurut pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, sejumlah warga, terutama kaum ibu, tampak syok saat melihat bagian rumah yang rusak dan kondisinya berserakan setelah diamuk angin puting beliung.
Mulyani (60), warga Perumahan Rancaekek Permai 2, tampak berurai air mata saat melihat bagian depan serta belakang rumahnya yang mengalami kerusakan.
Beberapa menit sebelum kejadian kira-kira pukul 15.15 WIB, Mulyani melihat awan hitam menggelayut di langit Rancaekek.
Ia hanya berpikiran akan turun hujan deras seperti biasanya.
Namun dugaannya meleset. Saat berada di dalam rumah, ia mendengar tiupan angin yang sangat kencang.