Longsor di Sukabumi

Update Longsor Sukabumi: BNPB Sebut 18 Orang Meninggal Dunia, 15 Masih dalam Pencarian

Sutopo mengatakan, sebanyak 1.054 personel terlibat dalam penanganan darurat bencana longsor di Sukabumi.

Editor: Yongky Yulius
Istimewa
Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban longsor di Kampung Adat, Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, di hari kelima pada Jumat (4/1/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban longsor di Kampung Adat, Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, di hari ke lima pada Jumat (4/1/2019).

Sutopo mengatakan, sebanyak 1.054 personel terlibat dalam penanganan darurat bencana longsor di Sukabumi.

Personel ini berasal dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, kementerian/Lembaga, Pemda, NGO, relawan dan masyarakat.

"Mereka bukan hanya tergabung dalam tim SAR gabungan, namun juga di dapur umum, pelayanan medis, penanganan logistik dan lainnya," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, Jumat.

Berdasarkan rapat koordinasi antara BPBD Sukabumi bersama Basarnas, Korem 061 Suryakencana, Polri, SKPD dan tokoh masyarakat setempat, telah disepakati mengenai jumlah yang terdampak longsor.

Warga dan tim gabungan menunaikan Salat Jumat di tenda dekat lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019).
Warga dan tim gabungan menunaikan Salat Jumat di tenda dekat lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Kepala keluarga (KK) yang terdampak longsor, lanjutnya, adalah 29 KK dengan jumlah jiwa terdampak 100 orang dengan jumlah rumah rusak berat 29 unit.

"Hingga Jumat pagi, dari 100 orang terdampak longsor tercatat 64 orang selamat, 18 orang meninggal dunia, tiga orang luka berat dan dirawat di RS Pelabuhan Ratu, dan 15 orang masih dalam pencarian," ujar Sutopo.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Bupati Sukabumi telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor Sukabumi selama 7 hari yaitu dari 31 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

Rapat koordinasi yang dilakukan di posko, lanjutnya, adalah untuk mengevaluasi dan menyusun rencana penanganan selama masa tanggap darurat.

Bantuan untuk korban terdampak longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, meluber dan tak tertampung di posko logistik lokasi bencana, Jumat (4/1/2019).
Bantuan untuk korban terdampak longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, meluber dan tak tertampung di posko logistik lokasi bencana, Jumat (4/1/2019). (Tribun Jabar/ Ferri Amiril)

"Kendala utama pencarian korban adalah faktor cuaca yaitu hujan. Jika kondisi cuaca cerah maka pencarian korban dapat dilakukan hingga malam hari. Sebaliknya jika hujan dapat menyebabkan evakuasi dihentikan lebih awal," ujar Sutopo.

Longsor susulan, imbuhnya, masih sering terjadi meskipun dengan intensitas yang kecil.

Bahkan, kemarin malam suara gemuruh kembali terdengar di lokasi longsor karena adanya batu besar yang berada di mahkota longsor jatuh ke bagian bawah.

"Kondisi ini cukup membahayakan bagi personel di lapangan," ujarnya.

Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Jabar dari BNPB, identitas 18 korban meninggal yang telah ditemukan adalah:

Dalam 10 Tahun Terakhir, BNPB Sebut Ada 132 Kejadian Longsor di Sukabumi

Ditemukan Minggu (31/12/2018):

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved