Cidadap Ecovillage Padukan Eksotisme Wisata Alam dan Kampung Berseri
Kampung Berseri Astra Cidadap Ecovillage ini diorientasikan untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat dalam menciptakan kampung berbudaya lingkunga
Penulis: Darajat Arianto | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Darajat Arianto
SUASANA asri sangat terasa begitu menjejakkan kaki di Kampung Cidadap, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pepohonan besar dan rindang, ditambah banyaknya tanaman di pekarangan rumah, memperkuat ketenangan. Warna-warni cat di pagar rumah dan batu-batu pondasi, menambah semarak suasana.
Di salah satu lahan dengan bangunan sederhana, sekelompok anak muda tengah beraktivitas. Pada sudut bangunan itu tertulis "Bank Sampah, Kampung Cidadap Berseri". Mereka tengah memilah-milah sampah plastik agar bernilai jual.
Di lahan itu juga terdapat beragam sayuran yang mereka tanam. Ada juga komposter sebagai penunjang suburnya tanaman. Di sudut lainnya, ada instalasi untuk hidroponik. Ada juga perangkat biodigester yang menghasilkan gas untuk bahan baku energi yang tersambung ke kompor untuk memasak.

Suasana tenang dan nyaman di RT 01 RW 12 Kampung Cidadap, ini ditunjang dengan lingkungan alam yang eksotis. Kampung ini merupakan bagian dari kawasan Karst Citatah, Padalarang. Dekat dengan Situ Ciburuy di jalur Bandung-Jakarta via Cianjur. Jika melintasi kawasan karst ini, tampak tebing-tebing menjulang dengan bebatuannya yang alami.
Sayangnya, banyaknya aktivitas penambangan yang telah berlangsung puluhan tahun, membuat kawasan Karst Citatah, mulai "berantakan". Bahkan, banyak tebing-tebing yang hilang akibat aktivitas penambangan.
Karena itu pula, pemuda-pemuda yang beraktivitas di Bank Sampah tadi, sudah memikirkan masa depan kawasan ini. Mereka adalah anak-anak muda yang ditempa oleh lingkungan Karst Citatah. Mereka kemudian membentuk Forum Pemuda Peduli Karst Citatah (FP2KC) untuk menyelamatkan lingkungan yang makin rusak ini.
Mengenai penyelamatan lingkungan ini, Ketua FP2KC, Deden Syarif Hidayat (34), mengatakan, kawasan karst harus dipertahankan. Hal ini bukan soal ambisi kelompoknya, tapi kepedulian ini ditujukan buat masyarakat juga. Karena dengan lingkungan yang terjaga, masyarakat akan mendapatkan hasil yang lebih besar dan menguntungkan lebih lama.
"Kami membuat program, salah satunya adalah wisata minat khusus ke tebing karst Gunung Hawu. Di sana wisatawan bisa mencoba duduk di hammock yang membentang antar tebing," ujar Deden.
Gunung Hawu dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut ini menyajikan pemandangan yang indah. Sambil duduk di atas hammock, wisatawan dapat menyaksikan keindahan Kota Bandung. Bahkan lebih eksotis lagi jika datang sebelum subuh, karena bisa menyaksikan matahari terbit dari ketinggian.

Dari kenyataan tersebut, Deden bersama kelompoknya kemudian ingin mengkolaborasikan wisata dengan kondisi lingkungan yang terjaga dan tertata. Karena itulah, ketika PT Astra Internasional datang untuk mendukung program lingkungan dan pendidikan, pihaknya dengan tangan terbuka menyambutnya. Jadilah, kemudian Cidadap menjadi bagian dari Program Kampung Berseri Astra yang diresmikan pada Juni 2016.
"Kampung Berseri Astra Cidadap Ecovillage ini diorientasikan untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat dalam menciptakan kampung berbudaya lingkungan. Dari mulai kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Jadi banyak yang dilakukan terkait berbagai hal dari pemanfaatan pekarangan rumah, sekolah hijau, pengelolaan sampah, mengangkat potensi daerah salah satunya pariwisata, seperti di Cidadap ini potensi wisatanya adalah kawasan karst berupa wisata panjat tebing, wisata di ketinggian, dan wisata minat khusus. Dengan berbagai potensi yang ada kami coba angkat dan targetnya diharapkan menjadi desa atau kampung edukasi dan wisata," ujar Deden.
Ia menambahkan, program edukasi lingkungan terus dilakukan sedikit demi sedikit. Upaya penyadaran kepada masyarakat mulai membuahkan hasil. Masyarakat mulai bisa memisahkan sampah, seperti sampah plastik dan sisa makanan.

Deden dan kelompoknya yang sekitar 25 orang berkeliling mengambil sampah plastik yang sudah disimpan masyarakat di depan rumahnya. Mereka juga mengambil sisa makanan untuk diproses dalam komposter. Hasil dari komposter tersebut menjadi pupuk bagi sayuran yang mereka tanam, seperti cabai, terong, salada, bawang daun, hingga jeruk.
Edukasi penghijauan ini kemudian menular kepada kebiasaan masyarakat. Mereka kini menghijaukan pekarangannya dengan berbagai tanaman produktif seeperti cabai, tomat, terong, dan salada. Karena itu, begitu masuk ke perkampungan Cidadap, Anda akan melihat polybag dan pot-pot berjejer di pekarangan rumah penduduk.
Melihat kesungguhan para pemuda ini, Astra kemudian menambah bantuan sarana berupa MCK dan sumur bor. Dari sumur bor ini air dialirkan untuk menunjang kebun sayur yang dibuat pemuda Cidadap Ecovillage ini.
Kreativitas pemuda di sana juga tak berhenti sampai di situ. Mereka juga memanfaatkan pohon yang sudah mati seperti kayu pohon jambu biji yang memang banyak tumbuh di Cidadap. Anjar Zulkifar (25), aktivitas Cidadap Ecovillage, yang memanfaatkan kayu pohon jambu biji menjadi aksesori. Antara lain membuat pin dan gantungan kunci.
"Banyak juga peminat pin dan gantungan kunci ini. Terutama karena uniknya kayu pohon jambu biji terlihat dari urat kayunya," kata Anjar yang juga mengelola kebun sayuran dan biodigester.
"Tapi kendalanya ada pada peralatan, khususnya gergaji mesin. Karena kalau memakai gergaji biasa butuh waktu yang lama," ujar Anjar.

Masih banyak program lainnya yang bisa dijadikan contoh kepedulian kaum muda terhadap lingkungan di Cidadap ini. Selain pilah pilih sampah dan bank sampah, program lainnya adalah menunjang sekolah ramah lingkungan dan budaya seperti sedekah sampah, sekolah hijau, dan angklung yakni di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Muztahidin. Serta kampung berwarna yang dibantu Astra dan kampung edukasi percontohan seperti pusat bank sampah, kebun edukasi, hidroponik, biogas, komposter cair dan padat.
"Ada juga PAUD produktif, yakni dengan membuat kerajinan berbahan sampah atau limbah dan juga sedekah sampah seperti di PAUD Melati 12," ucap Deden yang juga pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung ini.

Deden dan para pemuda Cidadap Ecovillage ini memang berharap desanya menjadi kampung tujuan edukasi dan wisata di kawasan karst Padalarang sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. (*)