Tim Rintis KPAID Jabar Roadshow ke Beberapa Daerah, Tularkan Pencegahan Menikah di Usia Dini
Pernikahan dini adalah fenomena sekaligus fakta yang harus disikapi bersama, khususnya oleh pemerintah, negara, masyarakat terutama keluarga.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pernikahan dini adalah fenomena sekaligus fakta yang harus disikapi bersama, khususnya oleh pemerintah, negara, masyarakat terutama keluarga.
Hal itu pula yang tengah disikapi dan diupayakan oleh Tim Rintis KPAID ( Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah ) Jawa Barat, melalui gerakan pencegahan.
Ketua Tim Rintis KPAID Jawa Barat, Andri Muhammad Saftari menjelaskan, sampai saat ini angka pernikahan dini di Jawa Barat masih tertinggi ke tiga, walaupun relatif menurun.
"Dari 17 daerah, lima daerah lainnya sampai saat ini masih terbilang cukup tinggi secara siginifikan," ujar Andri Muhammad Saftari, saat ditemui Tribun Jabar di Gedung BKM, Jalan Burangrang, Bandung, Rabu (19/12/2018).
Ia memaparkan, kelima daerah tersebut terjadi di antaranya di Indamayu, Karawang, Cianjur, Subang, dan Bandung Barat.
Mengacu pada undang-undang perkawinan, usia ideal kematangan pernikahan mulai usia 21.
Namun rentang usia pernikahan dini terjadi berada di kisaran usia 15 sampai 20.
Pada 2018, persentase masih menunjukkan angka lumayan tinggi, tercatat 26 persen anak menikah di usia dini terjadi kenaikan sekitar tujuh persen.
Melihat situasi hal itu, Andri memaparkan, Tim Rintis KPAID Jabar sebagai bagian dari elemen masyarakat Jawa Barat, hendak hadir dan ingin berkontribusi kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk melakukan pencegahan-pencegahan atau tindakan preventif.
Saat ini, inisiatif tersebut tengah dilakukan pihaknya melalui kegiatan-kegiatan diskusi, talk show, seminar dan sebagainya, yang terjun langsung hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya para remaja dan para pelajar.
Saat ini sudah sembilan kota/kabupaten di Jawa Barat telah dijangkau KPAID Jawa Barat menyosialisasikan pencegahan melalui kegiatan tersebut.
• KPAID Ajak Remaja Tak Nikah Dini, Rentan Terjadi Kekerasan
Dengan kegiatan diskusi terjun langsung di hadapan masyarakat tersebut, diharapkan Andri, dapat mengedukasi masyarakat, dan pelajar agar lebih masuk ke ranah perhatian sebagai objek vital.
Ia berharap timbul kesadaran, reminder bagi para pelajar bahkan hingga menularlan nilai positifnya terhadap yang lain.
Sementara iti, Andri menjelaskan Tim Rintis merupakan satu di antara komponen Jawa Barat yang peduli terhadap perlindungan anak.