KH Buchori Amin Wafat saat Berceramah soal Bahagianya Orang yang Beriman pada Rasulullah SAW

Inilah ceramah KH Buchori Amin sesaat sebelum menghembuskan napas terakhir di atas panggung.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Capture Facebook @AlwiHusin
KH Buchori Amin meninggal dunia saat tengah memberikan ceramah di Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari, Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/12/2018) 

TRIBUNJABAR.ID - KH Buchori Amin menghembuskan napas terakhir di acara maulid Nabi Muhammad SAW Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah, Singosari, Malang, Sabtu (15/12/2018).

Ketika itu, KH Buchori Amin tengah berceramah di hadapan ratusan jemaah.

Mengenakan baju koko putih, sorban dan sarung, Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Malang tersebut duduk di kursi di atas panggung.

Namun belum 30 menit berceramah, KH Buchori Amin terlihat sempoyongan hingga terhuyung ke belakang.

Badannya ambruk ke arah sandaran kursi, mikrofon yang dipegangnya pun terjatuh.

Dalam video detik-detik meninggalnya KH Buchori Amin, terlihat beberapa jemaah berlari ke atas panggung.

KH Buchori Amin Cerita Beruntunganya Orang Islam, Ucapannya Mendadak Terhenti, Dia Jatuh & Meninggal

Terlihat pula ada seorang pria langsung memegang bagian tangan KH Buchori Amin guna mengecek denyut nadi.

Melansir dari nu.or.id, Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Ishlahiyah Fathul Wahab menjelaskan, KH Buchori Amin pingsan di atas panggung.

Seorang wali santri memeriksa denyut nadi KH Buchori Amin
Seorang wali santri memeriksa denyut nadi KH Buchori Amin (YouTube)

KH Buchori Amin kemudian dibawa ke klinik di Singosari. Namun, kata dia, KH Buchori Amin sudah meninggal dunia ketika masih berada di lokasi acara.

Sesaat sebelum tidak sadarkan diri, KH Buchori Amin sempat memaparkan sebuah hadist.

Hadist tersebut berisi tentang beruntungnya orang-orang yang tidak sempat bertemu dengan Rasulullah.

"Luli bejo, luli bejo, wong sing gak tau kepetuk aku......," itulah kalimat terakhir yang diucapkan KH Buchori Amin sebelum menghembuskan napas terakhir.

Andi Arief Beberkan Pengakuan Perusak Baliho Demokrat: 35 Orang Dibagi 5 Regu, Dibayar Rp 150 Ribu

Ucapan tersebut mempunyai arti, "Sangat beruntung, sangat beruntung. Orang yang tidak pernah bertemu aku (Nabi Muhammad)."

Isi ceramah yang dijelaskan KH Buchori Amin di atas berkaitan dengan hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu.

Suatu ketika selepas salat subuh, Rasulullah berbicara dengan para sahabat.

“Wahai manusia siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?” kata Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat.

Jawaban para sahabat berbeda-beda. Ada yang menyebut malaikat hingga nabi terdahulu.

Namun semua jawaban dari para sahabat mendapat bantahan dari Rasulullah.

“Yang paling menakjubkan imannya adalah kaum yang datang sesudah kalian semua. Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatku."

"Mereka membenarkanku tanpa pernah menyaksikanku. Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membela aku seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu," ucap Rasulullah.

Mengutip dari Muara Zuhud, Nabi Shallallahu alaihi wasallam kemudian meneruskan membaca surat Al-Baqarah ayat 3, yang berbunyi,

“Mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka.”

Lalu Rasulullah bersabda:

“Berbahagialah orang yang pernah melihatku dan beriman kepadaku” ucap Rasulullah satu kali.

“Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku," kata Rasulullah hingga tujuh kali.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved