Pengakuan Fahmi Darmawansyah Soal Beri Mobil Mewah pada Wahid Husen: Ya Itu Benar, Inisiatif Saya

Suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah, terdakwa kasus suap terhadap mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen mengakui telah memberi mobil mewah

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Mega Nugraha Sukarna
Terpidana kasus suap pejabat Bakamla, Fahmi Darmawansyah yang mendekam di Lapas Sukamiskin, menjalani sidang dakwaan kasus suap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen, Rabu (12/12/2018) 

Setiap Senin selalu ada coffee morning bersama‑sama. Acaranya berbagi ide untuk memutus jaringan upaya korupsi selalu dibicarakan, dan tim saya bahas itu.

Misalkan ada warga binaan ke luar, diawasi, jam sekian ke mana di mana, pakai GPS di ponsel android ada kan sekarang. Si petugasnya memberikan posisi terakhir di mana ke mana, jadi kami tahu.

Petugas yang mengawal terpidana keluar lapas wajib memberitahukan posisi lewat GPS?

Iya, petugas yang mengawal, share location via GPS, foto dimana, keadaan dimana itu wajib.

 Siasat Wawan Agar Bisa Pergi Ke Hotel dan Menginap Bersama Wanita Artis Muda

 Hebohnya FNJ Alias FYN, Artis yang Disebut Ngamar Bareng Wawan di Hotel Bandung, Usianya 19 Tahun

Apakah itu hal baru sekarang?

Ya, ini hal baru selama saya disini. Sebelumnya saya enggak tahu. Kami juga libatkan kepolisian, agar pertama mereka keluar aman, takutnya enggak aman. Kerja sama dengan polisi.

Jadi hal baru apa saja yang bapak jalankan pasca OTT KPK pada Wahid Husein hingga sekarang?

Jadi pada dasarnya ada standar dan prosedur (SOP) di seluruh lapas dan rutan. Masalahnya, kitanya mau enggak jalankan itu. Kalau berbenturan dengan kebijakan itu sulit karena SOP itu sumber dari kebijakan. Nah sekarang, SOP sudah dibuat ada 12 poin.

Sudah dilaporkan ke Kanwil Kemenkum HAM Jabar dan Dirjen Pas. Itu yang akan saya jalankan, kecuali jika ada perubahan dari Kanwil Kemenkum HAM dan Dirjen PAS.

12 poin itu termasuk hal baru?

Kita membuat baru, tapi klo yang lalu sudah ada saya enggak tahu. Salah satunya penggunaan GPS.

Dalam dakwaan JPU soal Wahid Husen, diketahui bahwa Wahid Husen terlalu membuka interaksi dengan warga binaan di luar hal‑hal prosedur. Bapak berkaca pada hal itu?

Ini memang salah satu dilema, di satu sisi harus sampaikan program pembinaan, tapi disisi lain harus berhati‑hati dalam interaksi dengan warga binaan.

Tapi tentu saja kami enggak boleh negatif thinking. Tetap harus sampaikan program, keluhan apa, kalau keluhan dan permintaan mereka sesuai prosedur kami upayakan.

Di luar itu?

Enggak dilayani dong.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved