Fakta Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ruhyatun yang Mayatnya Ditemukan di Semak-semak
Jajaran Polsek Talun dan Polres Cirebon menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Ruhyatun (37) yang mayatnya ditemukan di semak-semak
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Jajaran Polsek Talun dan Polres Cirebon menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Ruhyatun (37) yang mayatnya ditemukan di semak-semak yang masuk wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Rekonstruksi pembunuhan warga Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, itu digelar pada Rabu (12/12/2018).
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari penemuan mayat Ruhyatun pada Sabtu (1/12/2018) kira-kira pukul 06.00 WIB.
Petugas berhasil mengamankan ES di rumahnya di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (4/12/2018) malam.
• Regata Hotel Bandung Hadirkan Konsep Karnaval Saat Malam Tahun Baru, Yuk Merapat
Berikut fakta-fakta rekonstruksi pembunuhan dengan tersangka kekasih gelap Ruhyatun, ES (30), yang berhasil dirangkum Tribun Jabar.
1. Peragakan 18 Adegan di Sejumlah Lokasi
Dalam rekonstruksi itu, ES memeragakan 18 adegan yang dilakukan di sejumlah lokasi.
Dari mulai Superindo di Jalan Kesambi, Kota Cirebon, PLTG di Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, dan beberapa lokasi lainnya di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Adegan 1 - 4 memeragakan awal pertemuan keduanya di Superindo, Jl Kesambi, Kota Cirebon, pada Jumat (30/11/2018) malam.
Adegan 5 - 10 dalam rekonstruksi tersebut dilakukan di depan PLTG, Jl Brigjend Dharsono, Kota Cirebon.
Lokasi tersebut merupakan tempat ES menghabisi nyawa korban. Diawali memukul dahi dan menjepit leher korban menggunakan kunci stir serta menusuk leher korban menggunakan obeng sebanyak lima kali.
Sementara adegan 11 - 18 dilakukan di empat titik di wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Di setiap titiknya pelaku membuang mayat korban, obeng yang digunakan untuk menusuk leher korban, tas korban, dan ponsel milik korban.
Obat Kolesterol Paling Ampuh, Sangat Pas Digunakan Setelah Menyantap Makanan Bersantan https://t.co/tmGX3zKfX5 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 13, 2018
2. Sebelum Dihabisi, Korban dan ES Cekcok Sepanjang Jalan
Pertemuan keduanya di Superindo itu karena ES ingin mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri hubungan gelapnya dengan korban yang telah dikenalnya sejak tiga tahun terakhir itu.
Namun, korban menolaknya sehingga keduanya pun sempat cekcok.
Bahkan, percekcokan itu terus berlangsung dari mulai Superindo hingga sepanjang perjalanan ke Jalan Sutomo - Jalan Pemuda - Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon.
Menurut Eddie, korban sempat mengeluarkan kata-kata kasar dan mengancam akan membongkar perselingkuhannya kepada istri ES.
"Keduanya juga saling berkata kasar, sebelum akhirnya ES memukul dahi korban menggunakan kunci stir," kata Eddie Mulyono.
3. ES Nekat Habisi Nyawa Korban karena Tidak Mau Hubungan Gelapnya Terbongkar
Eddie juga mengungkapkan alasan utama ES nekat menghabisi nyawa korban karena takut hubungan gelapnya terbongkar.
"Sebelum mengeksekusi korban, ES mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri hubungan gelapnya," kata Eddie Mulyono.
Namun, korban justru menolak untuk mengakhiri hubungan gelapnya dengan ES.
Bahkan, menurut Eddie, korban mengancam akan membongkar perselingkuhannya ke istri ES.
Akibatnya, ES pun kesal dan langsung memukul dahi korban menggunakan kunci stir.
"Ancaman itu membuat ES marah dan nekat menghabisi nyawa korban," ujar Eddie Mulyono.
Adik Emil Dardak Tergeletak Tak Bernyawa di Kamar Kos, Ponselnya Putar Tayangan Youtube Soal Oksigen https://t.co/UCLHx8SRJL via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 13, 2018
4. Dipastikan Bukan Pembunuhan Berencana
Kapolsek Talun, AKP Eddie Mulyono, memastikan peristiwa pembunuhan Ruhyatun (37) yang dilakukan ES (30) tidak direncanakan sebelumnya.
Pasalnya, ES mengeksekusi korbannya menggunakan peralatan yang memang selalu tersedia di mobil Toyota Escudo berpelat nomor E 1714 VA miliknya.
"Kunci stir dan obeng itu ada di mobil terus, selalu dibawa ke mana-mana," ujar Eddie Mulyono.
"Pengakuan ES itu spontanitas, dan kunci stirnya juga ada di dekat kursi pengemudi," kata Eddie Mulyono.
Selain itu, menurut dia, obeng yang digunakan untuk menusuk leher korban juga tersimpan di dashboard.
Karenanya, pihaknya menyimpulkan tindakan keji ES tidak direncanakan sebelumnya.
"Barang-barang berharga milik korban juga dibuang semua, jadi kami pastikan ini bukan pembunuhan berencana," ujar Eddie Mulyono.
5. Tidak Ada Tanda Kehamilan pada Korban
Korban dan ES rupanya telah saling mengenal sejak tiga tahun terakhir.
Namun, keduanya secara resmi menjalin hubungan gelap kira-kira pada 1,5 tahun lalu.
Diketahui keduanya juga sempat "ngamar" beberapa kali di salah satu hotel di Kota Cirebon.
Jajaran petugas Polsek Talun dan Polres Cirebon juga telah mengotopsi jasad Ruhyatun di Purbalingga.
"Hasilnya sudah ada, dokter menyampaikan tidak ada tanda-tanda kehamilan pada korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Talun, IPDA M Soleh, saat ditemui usai rekonstruksi kasus pembunuhan Ruhyatun di Mapolsek Talun, Jl P Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu (12/12/2018).
Ia mengatakan, selama 1,5 tahun menjalin hubungan gelap keduanya pun intens berkomunikasi meski telah memiliki pasangan sah masing-masing.
Terlebih Ruhyatun merupakan seorang penjual kopi di depan RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, sedangkan ES adalah sopir ambulan di rumah sakit tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/pelaku-pembunuhan-cirebon.jpg)