BBKSDA Jabar Sayangkan Penembakan Macan Tutul di Soreang, Pelaku Belum Ditindak
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jabar menyayangkan peristiwa penembakan macan tutul yang dilakukan oknum warga
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
"(Sementara) tidak ada tindakan karena hanya ketidaktahuan warga saja, keresahan warga saja. Kami sosialisasi warga, aparat desa dan polisi juga," kata Toni Setiana.
Bahkan jika diperlukan BBKSDA akan melakukan microspi atau semacam autopsi pada macan tutul tersebut, dengan menggali kembali makam macan tutul tersebut.
"Kami masih menunggu perintah dari atasan. Kami biasanya bekerja sama dengan tim dokter dari Kebun Binatang Bandung," katanya.
• Berharap Mukjizat, Korban Begal di Pintu Masuk Riung Bandung Makin Kritis, Pelaku Belum Tertangkap
Toni menuturkan macan tutul merupakan satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah. BBKSDA memang menyayangkan aksi penembakan macan tutul tersebut. Namun di satu sisi, berarti ada progres perkembangbiakan macan tutul.
"Dengan informasi seperti ini berarti masih terjadi perkembangbiakan di kawasan hutan terutama di Gunung Tilu. Ada orang bisa nangkap anaknya berarti masih ada perkembangbiakan," ujarnya.
Seperti diketahui, Gunung Tilu merupakan lokasi cagar alam yang dijadikan habitat macan tutul. Meski demikian populasi macan tutul di Gunung Tilu masih sedikit.
"Secara rutin kami melakukan inventarisasi keberadaan (hewan langka dilindungi). Belum ada penelitian lanjutan terkait jumlah, tapi banyak yang menemukan (macan) sambil bawa anaknya, artinya masih ada perkembangbiakan yang potensial untuk menambah jumlah populasi," katanya.