Gempa Donggala
Bantu Korban Gempa Donggala dan Palu, Mahasiswa Asal Gorontalo di Bandung Galang Donasi
Menggunakan pengeras suara, suaranya terdengar semakin lantang, membuat pengendara yang berhenti di zebra cross saat lampu merah langsung melirik ke a
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sembari memegang kotak dus bertuliskan 'Jawa Barat Peduli Palu', Robby Jansen Rampengan (21) terlihat berdiri di sisi Taman Cikapayang, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu Sore (3/10/2018).
Bersama 10 pemuda lainnya, dia terdengar berseru mengenai peristiwa gempa bumi dan tsunami Palu serta Donggala.
Menggunakan pengeras suara, suaranya terdengar semakin lantang, membuat pengendara yang berhenti di zebra cross saat lampu merah langsung melirik ke arahnya.
Asap dan suara bising kendaraan bermotor tak dipedulikannya, mereka tetap berdiri.
Robby dan beberapa pemuda tersebut merupakan pemuda asal Provinsi Gorontalo yang sedang berkuliah di Kota Bandung.
Mereka tergabung dalam Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP).
Jika Gempa Bumi Akibat Pergeseran Sesar Lembang Terjadi, Cimahi Utara Rasakan Dampak Terparah https://t.co/lC9RlWzYDX via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 5, 2018
• Manajer Persib Bandung: Kami Tidak Terprediksi Sama Mereka Bakal On Fire Musim Ini
Robby mengatakan, aksi yang dilakukan oleh kelompoknya adalah aksi peduli korban bencana alam di Palu-Donggala.
Sudah hampir tiga hari, mereka selalu menyempatkan waktu pada sore hari untuk menggalang donasi.
"Kami biasanya ada di sekitaran Dago. Sudah dua hari yang lalu menggalang donasi, sudah terkumpul sekira Rp 2,5 juta," ujarnya kepada Tribun Jabar.
Dikatakannya, dana yang terkumpul itu nantinya akan segera disalurkan ke KPMIP yang berada di Gorontalo.
Di Gorontalo, dana tersebut tidak akan disalurkan langsung dalam bentuk uang, melainkan akan dibelikan menjadi sebuah barang.
"Berdasarkan informasi dari saudara-saudara kami. Mereka yang di Palu-Donggala sedang membutuhkan barang-barang, bukan uang," kata Robby.
• Kecewa dengan PSSI, Warga Bandung Tanggapi Tersebarnya Pamflet Protes pada Edy Rahmayadi
Pengungsi di Palu-Donggala, ujarnya, lebih membutuhkan barang-barang kebutuhan sehari-hari, terutama untuk anak kecil dan bayi.
Misal, barang yang dibutuhkan adalah popok atau susu.
"Makannya, nantinya uang ini akan dibelikan barang-barang kebutuhan," kata Robby.
Bukan tanpa alasan KPMIP Kota Bandung ikut menggalang donasi.
Bahkan, imbauan dari sejumlah pejabat agar tak menggalang donasi di jalan pun tak terlalu mereka pedulikan.
"Kami memang sudah mendengar imbauan itu, tapi, karena faktor kedekatan kami dengan Palu, baik secara kultural, ataupun jarak, maka kami melakukan ini. Kami yang warga Gorontalo jadi ikut merasakan apa yang terjadi di Palu-Donggala. Bahkan, Gorontalo pun sekarang sudah siaga," kata Robby.
Ke depannya, mereka akan terus menggalang donasi, sampai terkumpul banyak uang.
Robby pun berharap, pihak berwenang dapat mengerti apa yang dirasakan dia dan teman-temannya.
Apalagi, beberapa anggota KPMIP juga memiliki anggota keluarga yang berada di Palu atau Donggala.
"Semoga mereka, saudara-saudara kami yang saat ini mengungsi, baik-baik saja," katanya.
• Dedi Mulyadi: Kasus Ratna Sarumpaet Sadarkan Kita Siapa yang Layak Jadi Pemimpin
• Anies Baswedan Beberkan Fakta Sebenarnya soal Pemprov DKI Sponsori Ratna Sarumpaet ke Chile