Dedi Mulyadi: Kasus Ratna Sarumpaet Sadarkan Kita Siapa yang Layak Jadi Pemimpin

Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet beberapa hari lalu disebut Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bukti bah

Penulis: Haryanto | Editor: Theofilus Richard
istimewa
Dedi Mulyadi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID - Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet beberapa hari lalu disebut Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bukti bahwa nalar sebagian orang hilang akibat fanatisme buta.

"Politisasi agama yang menghilangkan nalarnya, akan melahirkan konflik yang tak berkesudahan. Asal satu golongan, orang seperti Ibu Ratna Sarumpaet pun menjadi rujukan kebenaran yang sudah berlangsung sangat lama dan menjadi tontonan menarik dalam panggung layar kaca dan media sosial," kata Dedi Mulyadi, Jumat (5/10/2018).

Ia juga mengatakan bahwa akibat perbedaan haluan politik, saudara seiman bisa dikafirkan dan ulama yang memiliki kapasitas ilmu yang mumpuni dinistakan.

Menyinggung permintaan maaf Ratna Sarumpaet, Dedi Mulyadi mengapresiasi sikap tersebut.

Tetapi ia juga menekankan agar perilaku politik yang tidak mengedepankan pikiran dan hati harus diakhiri.

"Ibu Ratna Sarumpaet telah memberikan penyadaran bagi kita tentang siapakah yang paling layak menjadi pemimpin Indonesia," tandas Dedi.


Data untuk Pendaftaran CPNS Tidak Sesuai NIK dan KK? Ini Cara Mengatasinya

Ratna Sarumpaet juga dikabarkan akan dijerat pasal berlapis karena kebohongannya yang menyebarkan kabar soal penganiayaan yang dialaminya.

"Kami kenakan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Pidana Hukum dan Undang-Undang ITE Pasal 28 juncto Pasal 45 dengan ancaman 10 tahun," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis malam.

Sebelum menangkap Ratna, kata Argo, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa barang bukti.

Barang bukti itu adalah kuitansi pembayaran melalui kartu ATM untuk operasi plastik sedot lemak wajah di Rumah Sakit Bina Estetika, Jakarta Pusat.

"Polisi juga telah memeriksa buku jadwal operasi yang dilakukan Ratna beserta Direktur RS Bina Estetika," ujar Argo.

Google Bantu Petani Lembang Binaan PNM Pasarkan Hasil Pertanian Secara Online

Jika Gempa Bumi Akibat Pergeseran Sesar Lembang Terjadi, Cimahi Utara Rasakan Dampak Terparah

Gugun Blues Shelter dan Alunan Musik Blues Meriahkan di TPJF 2018

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved