Gempa Donggala

Kagetnya Peneliti Dunia Lihat Tsunami di Palu Bisa Sangat Menghancurkan

Peneliti Amerika bingung melihat kedasyatan tsunami yang ada di Sulawesi Tengah hingga menghancurkan Kota Palu.

Editor: Indan Kurnia Efendi
capture video
Tangkapan kamera situasi di Teluk Palu, beberapa saat setelah gempa 7,4 Skala Richter mengguncang, Jumat (28/9/2018). 

TRIBUNJABAR.ID - Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ternyata menjadi perhatian dunia karena banyak media internasional juga turut memberitakannya bahkan menjadi berita utama.

Seperti The Guardian memberi judul 'Indonesia Tsunami: Dozens Killed in Sulawesi after Powerful Earthquake' (Tsunami di Indonesia: Puluhan Orang Meninggal Dunia di Sulawesi setelah Gempa Bumi Dahsyat).

Dalam laporannya, The Guardian mengutip beberapa pernyataan dari Sutopo Purwo Nugroho.

Portal berita ini juga memberitakan tentang saluran komunikasi dan juga listrik yang padam, serta kepanikan masyarakat Sulawesi Tengah.

Tidak hanya media itu, media internasional lainnya juga memberitakan hal yang sama namun dengan judul yang berbeda.

Seperti yang ditulis oleh BBC memberi judul laporannya 'Indonesia Earthquake: Dozens Dead in Palu' (Gempa di Indonesia: Puluhan Orang Meninggal di Palu).

Portal berita Singapura Chanel News Asia juga turut memberitakan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah ini dengan memberi judul Scores Killed in Indonesia Quake-Tsunami' (Puluhan Orang Meninggal di Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia).

Sama halnya di Amerika juga hingga kini masih ada beberapa media yang memberitakan bagaimana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah terjadi.

Dilansir dari New York Times, peneliti Amerika bingung melihat kedasyatan tsunami yang ada di Sulawesi Tengah hingga menghancurkan Kota Palu.

Menurut mereka gempa dengan kekuatan magnitudo 7,7 kemungkinan kecil membuat ombak sebesar itu hingga merusak.

"Kami (peneliti) mengira ini (gempa) bisa menyebabkan tsunami namun tidak sebesar itu," kata Jason Patton seorang ahli geofisika yang menjadi pengajar di Humboldt State University di Kalifornia.

Patton menambahkan,"Ketika peristiwa ini terjadi kami (peneliti) lebih akan menemukan sesuatu hal-hal yang belum kami (peneliti) amati sebelumnya."

Menurut para peneliti gempa dan tsunami Sulawesi Tengah merupakan akibat dari fenomena strike-slip, yaitu bergesernya lempeng bumi secara horizontal dan fenomena ini seharusnya tidak mengakibatkan tsunami sebasar itu.

Kemungkinan lain yaitu tsunami tercipta secara tidak langsung yang juga disebabkan faktor lain.

Guncangan keras saat gempa Donggala kemarin mungkin telah menyebabkan longsor bawah laut yang mampu menciptakan gelombang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved