Nuffic Neso Ajak Masyarakat Indonesia Ikut Program Beasiswa di Belanda, Berikut Syaratnya
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tujil mengatakan kualitas pendidikan di Belanda sudah tidak di ragukan lagi.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Organisasi independen non profit di bidang pendidikan, Nuffic Neso kembali mengajak masyarakat dan peneliti di tanah air untuk melakukan riset di Belanda.
Kesempatan tersebut ditawarkan melalui program beasiswa kuliah untuk jenjang strata magister (S2) hingga Doktoral (S3) dengan pembiayaan penuh yang berasal dari kerja sama antara Pemerintah Belanda-Indonesia.
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tujil mengatakan kualitas pendidikan di Belanda sudah tidak di ragukan lagi.
Saat ini, 13 dari 14 universitas riset yang dibayai oleh negara sudah masuk dalam 200 besar ranking dunia. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa kualitas pendidikan di Belanda sudah merata dan diakui dunia.
Pada tahun akademik 2017-2018, lebih dari 112 ribu mahasiswa internasional menempuh pendidikan di 2.100 program studi internasional yang tersedia di berbagai institusi perguruan tinggi di Belanda.
• Ridwan Kamil Sebut Jabar Butuh Dana Rp 300 Triliun: Kumaha Carana nu Penting Ikhtiar
• Peserta Casting Film Dilan 1991 Membludak di Hari Kedua, Ada yang Menginap di Lokasi Casting
"Tiap tahun,sekitar 500 pelajar Indonesia yang berangkat ke Belanda. Program studi yang paling banyak diambil semisal bidang bisnis dan manajemen, pertanian, perairan, hukum, maritim, serta manajemen air yang adalah keunggulan dari Belanda," ujarnya di Kafe Kapulaga di Jalan Dayang Sumbi, Bandung, Kamis (27/9/2018).
Peter menyebut sistem pengajaran dalam program studi internasional, sepenuhnya dilaksanakan dalam Bahasa Inggris karena lebih dari 90 persen masyarakat Belanda pun mampu berbahasa Inggris.
Selain itu, lanjutnya, program studi internasional pun didukung dengan ketersediaan insentif pajak untuk para peneliti mempromosikan hasil penelitian dan pengembangannya.
Peter menambahkan, satu di antara program beasiswa yang di tawarkan oleh Pemerintah Belanda bagi warga Indonesia, adalah StuNed (Studeren in Netherland).
Program beasiswa ini merupakan bagian dari kebijakan kerja sama pembangunan bilateral, yang tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2014-2017.
Susah Akses Situs https://t.co/zwS9xugsGz? Ini Penjelasan BKN Agar Kamu Lancar Daftar CPNS 2018 https://t.co/fDeea5s03A via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 27, 2018
Ada empat bidang diprioritaskan yaitu perdagangan internasional, keuangan dan ekonomi (seperti transportasi, logistik dan infrastuktur), keamanan dan penegakan hukum, serta agro pangan dan holtikultura.
"Saat ini ada banyak program beasiswa yang memungkinkan masyarakat Indonesia studi di Belanda, selain StuNed, ada juga beasiswa dari berbagai universitas di Belanda, semisal Orange Knowledge Program, Orange Tulip dan Holland Scholarship, serta lainnya. Bahkan pemerintah Indonesia pun turut menyediakan program beasiswa lain, seperti LPDP dan beasiswa MORA," katanya.
Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari mengatakan, untuk mendapatkan beasiswa di Belanda dari Nuffic Neso, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para calon mahasiswa.
Selain kelengkapan administrasi, juga diwajibkan terlebih dulu diterima sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Belanda, dengan nilai International English Language Testing System (IELTS) minimal 650.
"Syarat yang paling susah adalah, harus sudah diterima sebagai mahasiswa di Belanda. Kenapa susah? Bagi sebagian masyarakat Indonesia, untuk mempelajari bahasa Inggris saja cukup sulit, dan salah satu persyaratan untuk diterima sebagai mahasiswa di Belanda harus memiliki nilai IELTS 650," ujarnya.
• Sensasi Ayam Geprek Kemangi ala Dapoer Milaca, Wangi Kemangi Begitu Meresap Dalam Masakan
• Solusi Salah Nama Saat Pendaftaran CPNS 2018 di Situs sscn.bkn.go.id
Inty menjelaskan, untuk tahun ini Nuffic Neso kembali membuka pendaftaran pengajuan beasiswa pada Januari 2019.
Salah satu syarat saat melakukan registrasi, calon mahasiswa harus sudah memiliki Letter Of Admission (LoA) dari pihak Universitas Belanda.
Oleh karena itu, di akhir tahun ini pihaknya terus melakukan promosi ke berbagai kota di Indonesia, agar para peminat dapat lebih mempersiapkan diri mengikuti program tersebut sedini mungkin.
Satu di antaranya mengadakan pameran pendidikan tinggi Belanda (Dutch Placement Day) pada November 2018 yang menghadirkan 27 universitas pemberi beasiswa.
"Seandainya pada November mendaftar melalui online, di laman www.nesoindonesia.or.id dengan menyertakan ijazah, transkrip nilai dari perguruan tinggi terakreditasi di Indonesia dan lainnya, pada Desember atau Januari kemungkinan sudah mendapat surat penerimaan. Proses berikuy akan lebih mudah, karena yang tersulit adalah bagian itu," katanya.