Suporter Tewas di GBLA
Tutur Ayah Haringga Sirla Soal Kebiasaan Anaknya Nonton Persija
Diberitakan sebelumnya, Haringga menjadi korban penganiayaan sesaat sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta dimulai, Minggu (23/9/2018).
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Haringga Sirla (23), pendukung Persija Jakarta yang meninggal dunia di GBLA, sering menonton pertandingan tim idolanya hingga ke luar kota.
Bahkan, pekan lalu warga Cengkareng, Jakarta Barat, itu mendatangi Solo untuk menonton laga Macan Kemayoran.
"Tapi ya enggak apa-apa, pulang juga masih sehat-sehat saja," ujar Siloam (52), ayah Haringga Sirla, saat ditemui di rumah keluarga besarnya di Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (24/9/2018).
Ia mengatakan, putra bungsunya itu sangat mengidolakan Persija Jakarta.
Sejak beberapa tahun terakhir, korban juga sering bepergian ke luar Jakarta untuk menonton pertandingan tim yang diarsitekturi Staffano Cugurra itu.
Akibatnya, korban sering kali meninggalkan aktivitas sehari-harinya bekerja sebagai montir di bengkel kakak iparnya.
• Beredar Pesan Suara Sopir Xtrans Hindari Aksi Sweeping, Ini Penjelasan Pihak Xtrans
• Pelatih Persib Bandung Akui Tak Masalah Pemainnya Dapat Banyak Kartu Kuning di Laga Melawan Persija
"Mau dilarang juga enggak enak, kalau di rumah anaknya baik dan rajin," kata Siloam.
Saat ditemui, Wajah Siloam juga terlihat lebih tegar meski matanya terlihat berkaca-kaca.
Menurutnya, setiap hendak ke luar kota putra bungsunya itu selalu berpamitan sambil mengenakan jersey tim kebanggaannya.
Namun, pada Minggu (23/9/2018), korban pamit tampa mengenakan jersey ataupun atribut Persija Jakarta.
"Dia juga bilangnya mau main ke teman, dan enggak pakai atribut timnya itu. Kalau tahu mau nonton bola mungkin saya larang," ujar Siloam.
Diberitakan sebelumnya, Haringga menjadi korban penganiayaan sesaat sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta dimulai, Minggu (23/9/2018).
Ia meregang nyawa setelah dianiaya oleh sejumlah oknum Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.
Jenazah korban pun langsung dibawa ke RS Sartika Asih Bandung sebelum dijemput pihak keluarga untuk dimakamkan di Jatibarang, Indramayu.