Kisah Kusnadi, Pantang Menyerah Berjualan di Umurnya yang Tak Lagi Muda
Tisu dia simpan di dalam kotak dus, sedangkan keset dan kain lap dia simpan di pangkuannya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Terik matahari tak menyurutkan semangat Kusnadi untuk berjualan di Jalan Merdeka, Kota Bandung.
Sembari duduk di trotoar dekat gerbang masuk Gramedia, dia terlihat sedang merapikan tisu dan melipat lap serta keset.
Ya, barang yang dijualnya adalah tiga barang tersebut.
Tisu dia simpan di dalam kotak dus, sedangkan keset dan kain lap dia simpan di pangkuannya.
Mengenakan peci berwarna hitam dan kemeja putih, Kusnadi terus melipat dan merapikan barang jualannya.
Tergambar jelas dari raut dan kerutan mukanya, dia sudah tak berumur muda lagi.
Kerutan-kerutan wajah di sekitar kelopak mata dan pipinya menandakan, umurnya sudah berada di atas 60 tahun.
• Sepatu Sneakers Serba Guna Sedang Tren di Kalangan Anak Muda
• Jelang Persib Vs Persija - Selain Menang, Mario Gomez Ungkap Satu Permintaan Penting Lainnya
Saat ditemui Tribun Jabar di lokasi dia berjualan, Sabtu (22/9/2018), Kusnadi mengaku lahir di tahun 1925.
Kendati demikian, dia tak dapat menunjukan dokumen atau keterangan tertulis resmi lainnya mengenai tahun kelahirannya.
"Saya lahir tahun 25 (1925)," ujarnya sembari melipat kain lap.
Suara bising dan bau asap kendaraan bermotor seolah tak dipedulikan olehnya.
Saat ada pembeli, Kusnadi tetap bisa mendengar dan melayaninya.
Barang-barang yang dijualnya terhitung murah, satu bungkus tisu dia jual Rp 5000, satu kain lap dia jual Rp 10-15 ribu, sedangkan keset dia jual Rp 25 ribu.
"Ini berapa pak?" ujar seorang perempuan pembeli sembari menunjuk tisu.
"Lima ribu," kata Kusnadi.
Kusnadi yang berasal dari Padalarang ini mengaku setiap hari berangkat menggunakan kereta api sembari membawa barang jualannya menggunakan dus.
Tak seorang diri, dia juga berangkat bersama adiknya yang juga berjualan tak jauh dari Kusnadi.
• Hadapi Chou Tien-Chen, Saatnya Anthony Sinisuka Ginting Balas Dendam
• Selama 49 Hari, Aldi Terombang Ambing di Lautan dan Ditemukan di Guam
Turun di Stasiun Bandung, dia akan berjalan sampai ke Jalan Merdeka.
Kusnadi mengatakan, tak berat membawa barang bawaannya menggunakan dus.
"Enggak, ini kan soalnya tisu, kain lap, sama keset mah ringan," katanya.
Biasanya, dia akan berjualan mulai pukul 08.00 WIB.
Malam hari, baru Kusnadi akan membereskan barangnya dan pulang ke rumahnya, di mana istrinya sudah menunggu.
"Di sini sampai jam 10 malam. Sampai toko-toko ini tutup," ujar Kusnadi sembari menunjuk Mal Bandung Indah Plaza yang berada di seberang jalan.
Simak artikel berikutnya di TribunJabar.id!
• Dedi Mulyadi Sebut Aturan Pengangkatan Tenaga Honorer Tidak Relevan
• Gatot Nurmantyo Tantang KSAD Gelar Nobar Film G30S/PKI: Kalau Takut, Pulang Kampung Saja