Selama 49 Hari, Aldi Terombang Ambing di Lautan dan Ditemukan di Guam
Dilansir Tribun-Video (Grup Tribun-Bali.com) dari rilis resmi KJRI Osaka, Aldi hilang saat bekerja di laut sekitar perairan Ternate pada 14 Juli 2018
TRIBUNJABAR.ID - Aldi Novel Adilang (18) warga Wori, Minahasa Utara hanyut saat melaut mencari ikan.
Dilansir Tribun-Video (Grup Tribun-Bali.com) dari rilis resmi KJRI Osaka, Aldi hilang saat bekerja di laut sekitar perairan Ternate pada 14 Juli 2018 lalu.
Aldi bekerja sebagai penjaga lampu di rompong (rumah rakit di lautan) yang berjarak sekitar 125 km dari pesisir utara Manado.
Saat itu angin selatan bertiup kencang menerpa rakit yang ditumpangi Aldi seorang diri.
Rakit Aldi lepas karena gesekan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya dan belum sempat terikat pada ponton.
Rakit menjauh kencang karena derasnya arus sementara kapal penangkap ikan dari Pangkalan Dua berusaha menunggu rakit Aldi di rakit yang lain.
Tapi ternyata rakit yang Aldi tumpangi tak melewati titik mereka menunggu.
• Hengky Kurniawan Ingin Hadirkan Kekompakan Antar Dinas Pemkab KBB
• Viral Video Remaja Tiru Suara Presiden Jokowi, Ternyata Ini Orangnya
Selama berhari-hari, Aldi terombang-ambing di tengah lautan dan harus bertahan hidup dengan barang-barang yang ada di rakitnya.
Generator, tabung gas, lampu, radio HT, tenaga surya antena, baju, beras, rempah-rempah, peralatan dapur, bahkan Alkitab, menjadi sarana Aldi bertahan hidup.
Selama di lautan, Aldi selalu berusaha mencari pertolongan.
Saat kapal melintas, ia selalu berteriak meminta pertolongan, tapi yang ada di atas kapal seakan tak mengubris.
Selama 49 hari Aldi hanyut di lautan hingga pada 31 Agustus 2018, ia ditemukan oleh kapal berbendera Panama saat berada di perairan Guam.
Kemudian, pada 6 September 2018 kapal yang membawa Aldi bersandar di Jepang.
KJRI Osaka menjemput Aldi di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi untuk memastikan kondisinya.
KJRI Osaka mendampingi Aldi hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang.