Empat Menu Sarapan yang Tak Biasa dari Berbagai Dunia, Dari Telur Semut Rangrang Hingga Tarantula
Di Thailand, tumisan telur semut rangrang sering dijadikan sebagai menu sarapan.
Sejenis marmut ini dikonsumsi dagingnya oleh penduduk asli dari beberapa kota di wilayah Ekuador.
Cuy adalah nama sajian yang berbahan dasar daging marmut ini sering disajikan dalam suatu acara-acara khusus di Ekuador.
Secara tradisional marmut disajikan dengan cara dipanggang dan digoreng (dengan bulu yang sudah dikuliti).
Daging marmut memiliki rasa yang mirip dengan daging kelinci atau daging ayam.
3. Tarantula, Kamboja

Tarantula goreng dapat ditemukan pada menu di beberapa wilayah Kamboja.
Ukurannya bisa mencapai sebesar tangan manusia.
Biasanya digoreng dalam minyak hingga kaku dan umumnya dibumbui dengan penyedap rasa, gula, garam, dan bawang putih.
Tergantung pada jumlah bumbu yang digunakan, tarantula dapat dimakan sebagai hidangan gurih atau manis mirip dengan permen lolipop.
Bagian kepala dan tubuh dari tarantula mengandung daging putih yang hambar, dengan organ tubuh yang berwarna cokelat dan telur yang berada di dalam perutnya.
4. Darah Goreng, Irlandia

Black pudding atau darah goreng adalah satu sarapan pokok tradisional Irlandia yang terbuat dari darah babi, lemak, oatmeal, bumbu-bumbu dan beberapa daging yang dibentuk seperti sosis.
Teksturnya seperti puding dan disajikan sebagai sarapan tradisional di Irlandia bersama sosis, rashers (bacon), telur goreng, kacang panggang, tomat goreng, dan roti cokelat.
Drisheen adalah makanan tradisional Irlandia lainnya yang terbuat dari campuran darah (domba, sapi, dan babi), lemak, herbal, dan susu yang kemudian dibungkus dalam usus domba atau babi.
Makanan ini jauh lebih kenyal daripada black pudding.
(TribunTravel)