Orangtua Wajib Waspada, Ini Tiga Lokasi Rentan Kekerasan Terhadap Anak
Kekerasan yang mudah dialami oleh anak di antaranya adalah kekerasan fisik, kekerasan seksual, perundungan, dan kekerasan verbal.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyebut, ada tiga lokasi yang rentan terjadinya kekerasan terhadap anak, yakni rumah, lingkungan, dan sekolah.
Dari ketiga lokasi tersebut, kekerasan yang mudah dialami oleh anak di antaranya adalah kekerasan fisik, kekerasan seksual, perundungan, dan kekerasan verbal.
Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Dhanang Sasongko, mengatakan, dimana pun tempatnya, bila tanpa bimbingan, kekerasan dipastikan terjadi.
Resmi Bercerai dengan Sang Istri, Opick Wajib Nafkahi Anak-anaknya Rp 30 Juta Per Bulan https://t.co/ewQWnE9axz via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 25, 2018
"Ketidakberdayaan orang tua pada saat ini, dikhawatirkan anak yang akan menjadi korban kekerasan," kata Dhanang saat dihubungi, Rabu (25/7/2018).
Belum lama ini, FDL (12), siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, karena ditikam menggunakan gunting oleh teman satu kelasnya, yakni MH (12).
Dari informasi yang berhasil dihimpun dari orang tua korban, sebelum meregang nyawa, FDL dan MH sempat berkelahi di belakang gedung Sekolah SDN 1 Cikandang, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, pada Sabtu (21/7/2018), namun berhasil dilerai oleh teman-teman lainnya.
Setelah berhasil dilerai, kemudian FDL bersama rekan-rekannya bergegas pulang ke rumah masing-masing melintasi jalan di belakang sekolah.
Namun saat diperjalanan menuju rumahnya di Kampung Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, FDL dibuntuti oleh MH dan langsung saja dinikam menggunakan gunting.
• Gelombang Tinggi Sempat Hantam Beberapa Titik Pantai di Pangandaran Tadi Pagi
Akibatnya, korban FDL pun seketika tersungkur dan sempat ditolong oleh teman-temannya yang sama hendak pulang.
Ayah Korban, Feri (38), mengatakan, dirinya mendapat laporan bahwa anaknya telah ditikam oleh MH pada pukul 12.00 WIB oleh teman satu kelasnya.
"Pak, itu FDL bertengkar dibelakang sekolah," kata Feri menirukan suara teman FDL di kediamannya di Desa Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (24/7/2018).
Setelah mengetahui kabar tersebut, kemudian Feri bersama istrinya Tuti Atmawati (32), segera mendatangi lokasi kejadian dan melarikan FDL ke Puskesmas Cikandang.
Feri mengatakan, anaknya tersebut kemudian mendapatkan pertolongan pertama oleh pihak puskesmas berupa penjahitan dibagian kepala.