Coba 5 Hari Tanpa Media Sosial, Begini Efek Positifnya Bagi Tubuhmu
Walaupun hidup tanpa media sosial terkesan tidak mungkin bagi sebagian besar orang, namun tawaran ini selayaknya harus kamu pertimbangkan
Dalam rangka penelitian ini, para partisipan dilarang keras untuk membuka maupun aktif dalam akun media sosial mereka dari platform Facebook.
Mereka juga diminta untuk memprediksikan kira-kira bagaimana hidup mereka 5 hari kedepan tanpa aktif di jejaring sosial Facebook.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka akan merasa kosong akibat tidak bersosialisasi di Facebook.
Akhirnya setelah 5 hari, para partisipan ini kembali untuk 'melaporkan' apa yang mereka rasakan setelah hidup tanpa Facebook.
Baca: Niat Tolong Saudaranya, Ikhsan Malah Tewas Tenggelam di Curug Nangga Banyumas
Mayoritas mengeluh karena kehidupan sosial mereka terhenti.
Satu yang tidak mereka sadari, dalam tes yang sama juga ditemukan bahwa persentase produksi hormon kortisol mereka juga menurun dalam jumlah yang cukup signifikan.
Sebuah penelitian dari British Psychological Society Research Digest ikut memperkuat temuan ini.
Mereka menemukan bahwa ketika seseorang kehilangan akses pada akun media sosialnya, mereka akan cenderung lebih banyak melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik inilah yang berperan dalam menurunkan kadar hormon kortisol pada tubuh.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Happiness Research Institute di Kopenhagen, Denmark, pada 2015 lalu.
Baca: Niat Tolong Saudaranya, Ikhsan Malah Tewas Tenggelam di Curug Nangga Banyumas
Hasilnya, 55% partisipan yang diminta menjauhi Facebook selama beberapa hari menunjukkan tingkat penurunan stress pada otak dan tubuh.
Sebenarnya, kamu tidak harus 100% meninggalkan aktivitas di media sosial untuk bisa mengurangi stress.
Sebuah penelitian di Australia mengungkapkan, bahwa sesungguhnya dengan mengurangi intensitas berselancar di media sosial saja sudah cukup mengurangi kadar stress seseorang dalam jumlah yang signifikan.
Gunakan media sosial seperlunya saja, dan perbanyak sosialisasi di kehidupan nyata agar otak kita menjadi lebih sehat. (Laporan Wartawan Grid.ID/Andika Thaselia Prahastiwi)