Lebih Bahaya yang Mana: Kebanyakan Gula atau Garam?
Di antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih buruk, kebanyakan gula atau kebanyakan garam?
Bahaya dari kebanyakan konsumsi gula jauh lebih rumit daripada garam.
Kalau kebanyakan garam meningkatkan risiko kena penyakit jantung, kebanyakan gula efeknya bisa menjalar ke mana-mana.
WhatsApp Rilis Fitur Video Call Bisa Berempat Sekaligus, Mau Coba? Begini Caranya https://t.co/5eHA84hl46 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 30, 2018
Gula berlebihan akan disimpan tubuh sebagai cadangan lemak.
Maka, mengonsumsi gula kebanyakan membuat kita cepat gemuk.
Namun, kebanyakan makan gula juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker.
Ini karena kadar gula berlebih bisa menyebabkan peradangan serta penuaan sel-sel dalam tubuh.
Baca: Direktur Keuangan First Travel Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Seperti dijelaskan ahli gizi dari Pennsylvania State University, Dr Mike Roussell, kebanyakan gula lebih bahaya daripada kebanyakan garam karena ternyata keduanya saling berkaitan.
Kalau kita kebanyakan gula, tubuh akan memproduksi hormon insulin untuk mencerna gula.
Padahal, hormon insulin akan meningkatkan fungsi natrium untuk menahan cairan di ginjal.
Baca: Kisah Pilu Driver Ojol di Surabaya, Hati Tak Enak Kemudian Syok Istri dan Anaknya Tewas Mengerikan
Hal ini tentu mengarah pada akibat yang sama seperti kebanyakan makan garam, yaitu risiko hipertensi.
Menurut anjuran dari Kementerian Kesehatan, sebaiknya remaja dan orang dewasa membatasi konsumsi gula sebanyak 5-9 sendok teh sehari.
Untuk asupan garam, batasi sampai satu sendok teh dalam sehari. (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/garam-dan-gula_20180530_142724.jpg)