Lebih Bahaya yang Mana: Kebanyakan Gula atau Garam?
Di antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih buruk, kebanyakan gula atau kebanyakan garam?
TRIBUNJABAR.ID- Kita sudah sering mendengar bahwa kebanyakan makanan yang manis atau asin berbahaya buat kesehatan.
Baik gula dan garam, masing-masing memang punya risikonya sendiri bagi tubuh.
Di antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih buruk, kebanyakan gula atau kebanyakan garam?
Gula dibutuhkan manusia sebagai sumber karbohidrat sederhana.
Zat mineral bernama natrium yang terkandung dalam garam dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Pendaftaran CPNS 2018 Dibuka Setelah Pilkada, Difokuskan pada Jabatan-jabatan ini https://t.co/YTjeJV8Unu via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 29, 2018
Pada dasarnya, kelebihan asupan apa pun tak baik buat kesehatan Anda.
Namun, tak ada salahnya untuk mencari tahu perbandingan bahaya antara pola makan kebanyakan gula dan kebanyakan garam.
Bahaya kebanyakan garam
Kekhawatiran terbesar para ahli gizi dan tenaga kesehatan seputar bahaya kebanyakan garam adalah risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Dalam tubuh, natrium dalam garam bertugas menahan cairan dalam tubuh.
Baca: Meski Cuitannya Terbukti Benar, Alfian Tanjung Divonis Bebas oleh Majelis Hakim, Bukan Tindak Pidana
Kalau seseorang kebanyakan garam, makin banyak pula cairan yang menumpuk atau terjebak di pembuluh darah, ginjal, jantung, serta otak.
Akibatnya, ia bisa mengalami hipertensi.
Hipertensi dapat meningkatkan risiko komplikasi yang fatal seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.
Kebanyakan gula ternyata lebih bahaya
Bahaya dari kebanyakan konsumsi gula jauh lebih rumit daripada garam.
Kalau kebanyakan garam meningkatkan risiko kena penyakit jantung, kebanyakan gula efeknya bisa menjalar ke mana-mana.
WhatsApp Rilis Fitur Video Call Bisa Berempat Sekaligus, Mau Coba? Begini Caranya https://t.co/5eHA84hl46 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 30, 2018
Gula berlebihan akan disimpan tubuh sebagai cadangan lemak.
Maka, mengonsumsi gula kebanyakan membuat kita cepat gemuk.
Namun, kebanyakan makan gula juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker.
Ini karena kadar gula berlebih bisa menyebabkan peradangan serta penuaan sel-sel dalam tubuh.
Baca: Direktur Keuangan First Travel Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Seperti dijelaskan ahli gizi dari Pennsylvania State University, Dr Mike Roussell, kebanyakan gula lebih bahaya daripada kebanyakan garam karena ternyata keduanya saling berkaitan.
Kalau kita kebanyakan gula, tubuh akan memproduksi hormon insulin untuk mencerna gula.
Padahal, hormon insulin akan meningkatkan fungsi natrium untuk menahan cairan di ginjal.
Baca: Kisah Pilu Driver Ojol di Surabaya, Hati Tak Enak Kemudian Syok Istri dan Anaknya Tewas Mengerikan
Hal ini tentu mengarah pada akibat yang sama seperti kebanyakan makan garam, yaitu risiko hipertensi.
Menurut anjuran dari Kementerian Kesehatan, sebaiknya remaja dan orang dewasa membatasi konsumsi gula sebanyak 5-9 sendok teh sehari.
Untuk asupan garam, batasi sampai satu sendok teh dalam sehari. (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/garam-dan-gula_20180530_142724.jpg)