Serangan Bom di Surabaya
Perkembangan Terbaru Bom di Mapolrestabes Surabaya: Jumlah Korban dan Motif
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan, bocah anak bomber yang selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sederetan aksi teror di Surabaya dilakukan oleh Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Cabang Surabaya.
Motif serangan ini karena ada instruksi dari ISIS Sentral yang keberadaannya saat ini terdesak dan memerintahkan sel dunianya untuk bergerak.
Selain alasan ini, pelaku juga marah setelah Ketua JAD Iodonesia, Aman Abdurrahman ditangkap beberapa waktu lalu.
Maman sebelumnya ditangkap karena kasus perencanaan dan pendanaan organisasi paramiliter bersenjara di Aceh.
Maman sebenarnya sudah keluar penjara pada Agustus 2017 lalu, namun dia ditangkap lagi terkait perencanaan, pendanaan bom Thamrin 2016.
Setelah ditangkap, pucuk pimpinan JAD diserahkan ke Jainal Ansari. Namun belum lama ini Jainal ditangkap Mabes Polri.
Hal ini membuat kelompoknya memanas hingga nekat melakukan pembalasan.
" Kerusuhan di Mako Brimob tidak hanya makanan tidak boleh masuk dan keluarga. tetapi karena kejadian internasional serta upaya untuk melakukan pembalasan pasca ditangkapnya pimpinan mereka," tegasnya.
Tito memastikan serangan ini tidak ada kaitannya dengan masalah keagamaan, namun pemikiran-pemikiran yang menyalahgunakan ajaran. (Musahadah)
Ustaz Maaher At-Thuwailibi Sebut Monyet Berseragam Bencong, Netter Meradang: Penyebar Kebencian https://t.co/q6EmpEwbxI via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 12, 2018
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Demi Balas Dendam, 3 Keluarga Nekat Ledakkan Bom Bunuh Diri di Surabaya, Bukan Soal Agama
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/cctv_20180514_103140.jpg)