Serangan Bom di Surabaya
8 Korban Tewas Bom di Surabaya dan Sidoarjo adalah Anak-anak, Begini Respons Presiden dan KPAI
Dari 25 korban meninggal, setidaknya seperti atau 8 orang termasuk dalam kategori anak-anak
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Putu Elvina menyebut melibatkan anak-anak dalam aksi teror adalah perbuatan yang sangat tega.
Wanita dan Anak Kecil Diduga Dibonceng Pengebom di Gerbang Mapolrestabes Surabaya https://t.co/GpKhNhZBEK via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 14, 2018
Pengamat teroris dari UIN Jakarta, Robi Sugara, menyebut teror bom bunuh diri yang dilakukan sekeluarga termasuk melibatkan anak-anak termasuk fenomena baru di Asia.
Dikutip dari Warta Kota, Robi Sugara mengatakan fenomena itu mengerikan.
Menurutnya, para terduga teroris itu mungkin punya alasan untuk mengubah strategi.
“Jika perempuan dan anak-anak terlibat, itu karena bisa jadi laki-laki sudah kurang strategis digunakan. Perempuan jauh lebih efektif dan emosional,” katanya.
Secara umum, ucapnya, ISIS di Timur Tengah pernah memakai wanita dan anak-anak sebagai medium bom bunuh diri. (*)