Terkuak, Fakta Terbaru Pembunuhan Sadis LR oleh Calon Suaminya, Bikin Merinding

Seperti diketahui, ST tega menusuk kekasihnya sendiri LR (41) hingga tewas sehari setelah foto pranikah dilakukan.

Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
istimewa
ST dan LR 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Fakta baru terkuat setelah ST (25) diamankan jajaran Polsek Tambora, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, ST tega menusuk kekasihnya sendiri LR (41) hingga tewas sehari setelah foto pranikah dilakukan.

Kekejaman ST tak berhenti di situ, pria yang bekerja sehari-hari sebagai pengendara ojek online itu pun berniat untuk membakar LR yang rencananya akan dinikahinya pada Agustus tahun ini.

Baca: Lawan Persipura, Kapten Persib Bilang Mereka Punya Talenta Bagus, Tapi . . .

Ia pun berniat untuk membuang jenazah LR di pinggir pantai di Tangerang untuk menghilangkan jejaknya.

Motifnya dikarenakan ST sakit hati dengan perlakuan LR yang dianggap melecehkannya dari segi finansial biaya nikah.

Baca: Ingat Warkop DKI? Indro Bocorkan Kelakukan Kasino & Dono Sebenarnya, Perang Saudara Bertahun-tahun

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat dan ST ditahan di sana.

Berikut Tribun Jabar rangkum dari Tribun Jakarta dan Kompas.com sederet fakta teranyar mengenai pembunuhan kejam tersebut.

1. Stres setelah membunuh calon istri

ST terlihat stres berat setelah membunuh calon istrinya.

Ia sempat berkeliling dari kawasan Gambir, Jakarta Pusat hingga Pekojan, Jakarta Barat.

Baca: Puluhan Sopir Angkutan Umum Tetap Berdemo di Gedung Sate, Tuntut Permenhub Segera Dilaksanakan

Sampai akhirnya hingga dini hari, terbesit dalam pikirannya untuk membakar jenazah LR di Tangerang.

"Dia mengaku (membunuh LR), tetapi, ya, lama. Dia kelihatan sempat stres berat juga, makanya dia lama kelilingnya. (LR) mau dibakar (ST), tetapi pakai bingung muter-muter," kata Iver saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/5/2018).

2. Pegawai Konfeksi Ketakutan Diminta Turunkan Jenazah

ST meminta bantuan empat karyawan di perusahaan milik pamannya untuk membuang jenazah LR.

Sekitar pukul 22.00 pada Kamis (3/5/2018), ia tiba di pabrik konfeksi pamannya di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, dan mengajak keempat karyawan, yaitu AZ (21), YD (18), EB (22), dan AR (23).

Namun AR dan AZ tak ikut karena merasa ada yang janggal dari tumpukan kain tersebut.

Baca: Meski Ada Kesepakatan Tidak Ada Demo Angkutan Umum, Polisi Tetap Bersiaga di Gedung Sate

Hingga akhirnya EB dan YD lah yang kini berstatus menjadi saksi yang menurunkan mayat dari mobil ke pinggir pantai.

Dari penuturan polisi, EB dan YD ketakutan dan melarikan diri setelah melihat ada kaki dari tumpukan yang diturunkan.

3. Jenazah LR sempat Dibakar Tiga Kali

Untuk menghilangkan jejaknya, ST membungkus Laura dengan karung.

"ST pulang ke rumah disiapkan dua karung untuk membungkus dari kaki dan kepala untuk menutupi korban," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat rekonstruksi kasus ini di rumah korban, Senin (7/5/2018).

Baca: H-1 SBMPTN, Panitia Layani Peserta SBMPTN Sampai Pukul 23.00 WIB

ST sempat panik dan terlintas untuk membeli bensin terlebih dahulu sebelum membakar Laura di Pantai Karang Serang, Mauk, Kabupaten Tangerang.

Pelaku membakar pakaian beserta korban dengan tujuan menghilangkan jejak.

"Pada 4 Mei ST sudah membeli bensin untuk membakar ternyata belum terbakar sepenuhnya," tambah dia.

ST kemudian membeli bensin dua kali dengan tujuan menghanguskan korban.

Baca: 4 Fakta Bandung Transport Volunteer, Solusi di Tengah Mogoknya Sopir Angkot Beroperasi

"Balik lagi membeli dua liter untuk membakar dan membeli lagi empat liter tapi belum hangus juga," ucap dia.

Akhirnya ST membuang jasad korban di pinggir laut namun masih terlihat dan pada akhirnya ditahan menggunakan batu.

4. Sakit Hati Direndahkan

Tersangka ST sakit hati karena selalu biaya pernikahannya ditanggung semuanya oleh Laura.

“Tersangka merasa tidak dihargai sebagai laki-laki akibat seluruh biaya untuk acara pernikahannya ditanggung semua oleh korban. Selain itu sebelum kejadian, antara tersangka dan korban juga terjadi cek-cok di rumah korban,” kata Iver, Sabtu (5/5/2018).

Pada saat berselisih korban mengambil pisau dan hendak menusukkannya kepada tersangka.

Baca: Awas! Hindari Gedung Sate, Ada Demo Sopir Angkot dan Taksi Konvensional

ST yang tidak mampu menahan emosi, kemudian merebut pisau dari tangan korban dan langsung menusuk Laura.

“Korban ditusuk tersangka sebanyak empat kali masing-masing di bagian perut dan punggung hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” ucap Iver.

Sebelum kejadian keduanya baru saja mengikuti foto prewedding.

5. ST berubah

ST diketahui jarang pulang ke rumahnya yang berada di pemukiman padat penduduk tersebut.

"Pas masih kecil mah suka main sama anak sini, tapi kalau sekarang sudah enggak pernah. Orangnya itu pendiam dan enggak banyak ngomong," ujar Dodi, teman kecil ST saat ditemui di dekat rumah pelaku.

Baca: Banyak Peserta SBMPTN Belum Tahu Ruang Ujian, Panitia Sibuk Mengarahkan

Dodi mengatakan sikap kawannya itu mulai berubah sejak ST beranjak dewasa.

ST semakin tertutup dan tidak pernah bergaul‎ teman-temannya di lingkungan tempat tinggalnya.

"Pas semenjak lulus sekolahlah dia sudah enggak pernah main sama anak sini, mainnya di luar mulu. Makanya saya juga kaget pas dia tahu-tahu sudah punya mobil," tambah dia.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved