4 Fakta Bandung Transport Volunteer, Solusi di Tengah Mogoknya Sopir Angkot Beroperasi

Guntur pun mengimbau masyarakat tak perlu takut untuk menggunakan jasa relawan Bandung Transport Volunteer.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yudha Maulana
TRIBUN JABAR / GANI KURNIAWAN
TOLAK MOGOK: Angkutan kota (angkot) tampak melayani penumpang di Terminal Kebon Kalapa, Kota Bandung, Senin (7/5/2018). Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi Jawa Barat (WAAT-Jabar) telah menyebar surat edaran akan melakukan unjuk rasa terkait keadaan pailit sebagai dampak angkutan online dengan mogok beroperasi dari 8 hingga 9 Mei 2018. Namun berdasarkan surat pernyataan bersama yang ditandatangani Senin (7/5/2018), delapan pengelola angkutan umum termasuk koperasi angkot dan taksi di Kota Bandung untuk tidak berunjuk rasa dan mogok melayani warga pada tanggal yang tertuang dalam surat edaran tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Relawan Bandung Transport Volunteer akan mengantarkan masyarakat Bandung yang membutuhan tumpangan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Relawan itu akan siaga saat ribuan sopir angkutan kota (angkot) di Jawa Barat direncanakan akan mogok beroperasi karena melakukan aksi damai pada 8-10 Mei 2018.

Melalui tulisan ini akan dirangkum beberapa fakta mengenai Bandung Transport Volunteer berdasarkan wawancara Tribun Jabar dengan salah satu koordinatornya, Guntur Garibaldi, Senin (7/5/2018) melalui sambungan telepon.

1. Mengantar di Jalan yang Bukan Jalan Utama

Guntur, mengatakan, relawan hanya akan mengantarkan masyarakat di jalan yang bukan merupakan jalan utama.

"Tadi sudah diskusi sama Dishub dan semuanya. Hasilnya itu ngarahin 50 unit mulai dari TMB, bis sekolah, sama kendaraan dinas, itu di jalur utama. Di jalur antara (bukan jalan utama) dikonsentrasikan sama relawan. Relawan masih tahun kemarin masih terjaga. Sekitar 150 relawan motor dan mobil," ujarnya.

Baca: Supardi Nasir Sebut Filosofi Sepak Bola Mario Gomez Luar Biasa

Relawan itu, lanjutnya, hanya akan mengantarkan masyarakat yang membutuhkan tumpangan ke terminal atau pemberhentian bus.

Relawan tak mengantar sampai tempat tujuan atau sampai ke jalur utama, lanjutnya, dikhawatirkan terjadi hal-hal tak diinginkan.

"Itu untuk menghindari gesekan, takutnya disangka transportasi online. Makanya mensuplai ke kendaraan yang disediakan Dishub saja," kata Guntur.

2. Prioritaskan Ibu-ibu dan Anak-anak

Relawan Bandung Transport Volunteer yang siaga selama sopir angkutan kota (angkot) di Jawa Barat melakukan aksi damai 8-10 Mei, akan prioritaskan penumpang anak sekolah dan ibu-ibu di Bandung.

Baca: Awas! Hindari Gedung Sate, Ada Demo Sopir Angkot dan Taksi Konvensional

"Penumpang prioritas itu anak sekolah sama ibu-ibu dan anak-anak. Anak sekolah kasihan jalannya jauh, Ibu-ibu juga kasihan. Anak-anak diutamakan nanti diantar memakai kendaraan roda empat. Kalau karyawan atau mahasiswa kan biasanya sudah ikut sama teman-teman sendiri," ujar Guntur.

3. Relawan Pakai Atribut

Guntur pun mengimbau masyarakat tak perlu takut untuk menggunakan jasa relawan Bandung Transport Volunteer.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved