Cerita Ajis, Ayah Bayi Kembar Asal Subang Jelang Detik-detik Kelahiran Anaknya
"Saya buru-buru pulang. Saya pulang pakai motor. Di jalan enggak ada curiga. Akhirnya, pukul 10.00 WIB, saya sampai rumah," ujarnya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Dari bidan itu, akhirnya dia membawa bayinya menggunakan ambulans.
Tujuannya adalah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, karena rumah sakit di Subang tak sanggup menangani bayi kembar siam itu.
"Dari bidan, saya sewa ambulans dan dibawa ke RSHS. Saat itu, masih ada darah di telinga bayinya. Tapi, bayinya kuat dibawa," kata Ajis.
Bayi itu, pada Jumat (27/4/2018) masih berada di ruang anturium RSHS.
Di ruang anturium, bayi kembar siam itu terlihat begerak-gerak layaknya bayi pada umumnya.
Mata kedua bayi itu tertutup rapat, namun tangannya bergerak-gerak dan mulutnya beberapa kali terbuka. Bayi itu masih berada dalam inkubator.
Mengenakan masker, kedua orangtua bayi itu melihat keadaan bayinya yang masih dirawat. Keduanya ditemani oleh tim dokter RSHS.
Airlangga Sucipto Enggan Menyerah Dapatkan Posisi Inti meski Duet Ezechiel-Bauman Moncer https://t.co/Uc3VGWtUVc via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 28, 2018
Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Prof Dr H Sjarif Hidajat E dr Sp A(K), mengatakan, pihaknya akan menunggu 3-4 bulan lagi untuk melakukan prosedur medis pada bayi kembar siam itu.
Hal itu dilakukan agar bayi kembar siam itu berada dalam kondisi optimal dan ideal, seandainya dilakukan pemisahan.
Selama 3-4 bulan itu pula, bayi kembar siam kelahiran 12 April 2018 itu akan menjalani berobat berjalan dengan petunjuk dan arahan dari tim dokter RSHS.
Ajis, hanya meminta doa, agar kedua bayinya yang diberi nama Muhammad Nur Hidayah dan Muhammad Nur Syafaat dapat diberikan jalan terbaik.
"Minta doanya saja agar diberikan yang terbaik. Istri dan saya sudah tahu kondisi bayi kami," katanya.