Bayi Kembar Siam Asal Subang
Cerita Ayah Anak Kembar Siam Asal Subang, Ditolak RSUD Subang Sampai Diterima Baik di RSHS
“Saya enggak malu punya anak seperti ini, bahkan nanti kalau sudah besar, saya ajak jalan-jalan pakai sepeda motor juga saya enggak malu,” ujarnya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Kisdiantoro
Selama dua minggu sejak melahirkan, DN sama sekali belum melihat kondisi sang anak secara langsung karena kondisi kesehatannya belum memungkinkan bepergian.
“Saya takut, harus ngomong apa sama istri. Kalau bohong, nanti pasti ketahuan, kalau jujur takut kaget,” ujarnya.
Tetapi, sebelum A memberi tahu DN, ternyata DN sudah mengetahui.
Ternyata DN mengetahui dari ibunya.
“Ibunya memberi tahu dia (DN), pelan-pelan. Kemudian dia menerima,” ujarnya.
DN baru bisa menjenguk anaknya pada Rabu (25/4/2018) untuk memberi ASI secara langsung.
Biasanya, A yang membawakan ASI dari rumah untuk diberikan kepada anak kembarnya di RSHS.
Dua minggu meninggalkan pekerjaan
A mengaku sudah dua minggu meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus anaknya.
A bekerja di sebuah perusahaan pengiriman paket di Kota Bandung sebagai sopir.
Ia biasa mengantarkan paket antar kota menggunakan mobil boks.
“Saya sudah izin ke perusahaan. Biasanya dikasih izin tiga hari, tapi saya minta dua minggu,” ujarnya.
Meski sudah bilang akan izin dua minggu, A mengaku tidak mengetahui apakah izin tersebut diterima atasannya atau tidak.
“Diterima atau enggak, saya tetap akan fokus mengurusi anak saya. Karena bagi saya yang paling penting adalah keluarga. Kalau pekerjaan mah, nomor ke sekian,” ujarnya.
Anak kembar siam segera dioperasi