Bayi Kembar Siam Asal Subang
Cerita Ayah Anak Kembar Siam Asal Subang, Ditolak RSUD Subang Sampai Diterima Baik di RSHS
“Saya enggak malu punya anak seperti ini, bahkan nanti kalau sudah besar, saya ajak jalan-jalan pakai sepeda motor juga saya enggak malu,” ujarnya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Kisdiantoro
Penanganan anaknya didahulukan sebelum membahas administrasi.
Bayinya pun baru dibersihkan ketika tiba di RSHS.
“Penanganan dari pihak RSHS sangat bagus, saya acungi jempol, sehingga saya merasa sedikit tenang,” ujarnya.
Tidak membayar
Sedangkan masalah pembiayaan, ia pun tidak dibebani.
Pihak RSHS hanya meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
A pun langsung mengurus ke RT dan RW untuk membuat SKTM.
“Saya mengobrol dengan pihak Humas RSHS, saya tempuh jalur SKTM. Kalau pakai uang pribadi, saya enggak akan kuat,” ujarnya.
Ia juga merasa dipermudah dalam menerima layanan dari RSHS.
Sampai saat ini, A belum mengeluarkan uang sedikit pun untuk biaya perawatan sang anak.
“Saya keluar uang paling hanya untuk beli popok bayi atau tisu basah dan memberi uang makan untuk kakak saya yang berjaga di RSHS setiap hari,” ujarnya.
Takut istri kaget
A mengaku telah menerima kondisi anak kembar siamnya yang diberi nama Muhammad Nur Hidayah dan Muhammad Nur Syafaat.
“Saya enggak malu punya anak seperti ini, bahkan nanti kalau sudah besar, saya ajak jalan-jalan pakai sepeda motor juga saya enggak malu,” ujarnya.
Hal yang ia takutkan adalah reaksi dari istrinya, DN.