Keluarga Korban Runtuhnya Gedung Sarang Walet Menangis Lalu Curhat ke Mendikbud
"Saya berharap ada tindak lanjut dari pemilik bangunan karena belum ada datang ke rumah," ujar orang tua Fadiya (15), Sukarsi
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dalam kunjungannya ke Kabupaten Cirebon, untuk bertakziah korban meninggal dunia akibat tertimpa runtuhnya gedung sarang walet, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dicurhati keluarga korban, Rabu (18/4/2018).
Muhadjir Effendy tiba di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, kira-kira pukul 09.50 WIB.
Mendikbud langsung menuju lokasi sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati Blok III Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Selama perjalanan masuk gang, menteri disambut antusias warga yang berebut bersalaman.
Tiba di sanggar seni, sejumlah keluarga korban hanyut dalam suasana duka.
Keluarga korban menangis ketika bersalaman dengan Muhadjir.
"Saya berharap ada tindak lanjut dari pemilik bangunan karena belum ada datang ke rumah," ujar orang tua Fadiya (15), Sukarsi (40) saat ditemui di Desa Gegesik Wetan, Rabu (18/4/2018).
Para keluarga korban menyampaikan harapannya kepada Mendikbud agar kesenian terus berlanjut.
"Pokoknya kebudayaan ini harus terus berjalan," kata Muhadjir Effendy.
Muhadjir juga memberikan bantuan yang diserahkan langsung kepada para keluarga korban.
Polda Jabar Tangkap Pelaku Utama Kasus Miras Oplosan di Cicalengka https://t.co/1OAL5vZiuA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Diberitakan sebelumnya, tiga siswa SMPN 1 Gegesik yang mengalami luka ringan masih trauma.
Ketiga siswa itu yaitu Fitri Aulia (13) asal Desa Gegesik Lor, Umu (13) asal Desa Kedungdalem, dan Gina (13) asal Desa Gegesik Kidul.
Ketiga siswa tersebut terkena runtuhan tembok di Sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati di Blok III Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Kejadian berlangsung pada Senin (16/4/2018) kira-kira pukul 10.30 WIB.
Ketiganya juga masih belum dapat berangkat sekolah karena trauma.
"Ketiga siswa sekarang berada di rumahnya masing-masing dan hanya luka ringan saja," ujar Kepala SMPN 1 Gegesik Suhardi saat ditemui di SMPN 1 Gegesik, Selasa (17/4/2018).
Ketiga siswa tersebut berhasil dievakuasi dan selamat dari runtuhan bangunan tersebut.
Sementara itu, tujuh orang meninggal akibat runtuhan tersebut.