Pilgub Jabar 2018
Hasil Survei Selalu Rendah, Hasanah Incar Suara di Pedesaan dan Pinggir Jawa Barat
Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada 15 Maret, misalnya.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Di berbagai survei dalam beberapa bulan terakhir, pasangan calon Hasanah (Tb Hasanuddin-Anton Charliyan) selalu berada di posisi paling rendah dibandingkan tiga paslon lainnya.
Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada 15 Maret, misalnya.
Pasangan B Hasanudin-Anton Charliyan hanya mengantongi 2,8 persen dukungan.
Jauh dibandingkan dukungan terhadap Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang mencapai 43,7 persen dan duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 30,7 persen.
Heboh, Aksi Menakjubkan Polisi di Blitar Mendadak Jadi 'Bidan' hingga Azani Bayi, Ini Videonya https://t.co/d6bVyrO71w via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 7, 2018
Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mendapat 4,6 persen dukungan lebih baik daripada pasangan Tb Hasanudin-Anton Charliyan.
Namun, bagi Anton Charliyan, survei bukanlah sebuah representasi Jawa Barat secara keseluruhan.
Ia mengatakan, survei yang dilakukan lebih berfokus di perkotaan.
"Survei kan kebanyakan di kota-kota. Kami lebih banyak mendatangi desa dan pinggiran," ujar Anton Charliyan di Hotel Narapati, Sabtu (7/4/2018).
Baca: Diam-Diam Prabowo Sering Adakan Pertemuan Misterius dengan Luhut Pandjaitan, Ternyata Bahas Ini
Anton Charliyan menjelaskan, meski dari survei elektabilitas pasangan Hasanah selalu kecil, saat di lapangan selalu mendapat sambutan meriah dari masyarakat, terutama di daerah desa.
Selain itu, ia menilai keliru jika survei hanya mengambil sample survei dari area perkotaan.
Karena menurutnya justru suara di Jawa Barat 60 persennya berasal dari pedesaan.
"Karena 60 suara Jabar ada di desa-desa dan pinggiran. Makanya kami blusukan dan kunjungan banyak kesana," ujar Anton Charliyan. (*)