Terinspirasi dari Anak, Yayan Ardhianto Buat 7pagi, Aplikasi Penghubung Orang Tua Murid dan Sekolah
Berawal dari tidak terpantaunya kegiatan anak secara langsung di daycare, Yayan Ardhianto, terinspirasi membuat aplikasi 7Pagi.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Isal Mawardi
Bantuan tersebut, kata Yayan, akhirnya bisa menutupi modal yang sempat keluar.
"Sekarang kalau mau login bisa diintegrasikan dengan akun Office 365," ujarnya.
Sempat ditolak banyak sekolah
Saat aplikasi ini tercipta, Yayan Ardhianto pun kemudian menawarkan aplikasi ini ke sekolah-sekolah.
Sudah lebih dari 30 sekolah ia tawarkan. Beberapa sekolah menerima, beberapa sekolah menolak secara halus, dan ada sekolah menolak secara kasar.
"Kasarnya, kami dikira sales. Ketika datang ke sekolah, mereka bilang 'Sudah, nanti saja!', padahal kami belum sempat menjelaskan maksud kami," ujarnya.
Ia juga mengakui jika pihaknya kekurangan tenaga marketing.
Baca: Mengenal 7Pagi, Aplikasi untuk Orang Tua Agar Dapat Memantau Anaknya di Sekolah
Sehingga hanya Yayan Ardhianto dan dua rekannya lah yang harus turun langsung ke lapangan menawarkan aplikasi ini.
Sekarang Yayan Ardhianto sudah memiliki sembilan sekolah sebagai pengguna.
"Ada tiga sekolah TK dan enam sekolah yang gabungan TK dan SD," ujarnya.
Sekolah yang menjadi pengguna aplikasi 7Pagi mengapresiasi karya Yayan dan dua rekannya.
"Tanggapan pengguna bagus sih, mereka juga memberi masukan untuk minta pengembangan," ujarnya.
Ke depannya, Yayan Ardhianto berencana menambah fitur dalam aplikasi ini.
Ia juga berencana melebarkan pasar ke sekolah tingkat SMP dan SMA.
Nantinya 7Pagi akan menambah fitur untuk memperlihatkan daftar nilai murid.
Proyek terdekatnya adalah pengembangan 7Pagi untuk sebuah SMA di Kabupaten Kuningan.