Pengakuan Pembunuh 'Mayat di Septic Tank', Begini Sadisnya Cara Dia Menghabisi Rekan Kerjanya
Ia membunuh lantaran sakit hati dan jengkel atas perlakuan korban terhadap dirinya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNJABAR.ID, PONTIANAK - Pelarian Luluk Anggar Irawan alias Irwan atau Wawan terhenti di Kota Lamongan.
Sekitar dua minggu ia kabur usai membunuh rekan kerjanya di Rumah Makan Rojo Koyo Jalan Mayor Alianyang Kubu Raya beberapa waktu lalu.
Irwan menceritakan kalau ia membunuh Supryatin (37) subuh dini hari Sabtu (24/3) lalu.
Ia membunuh lantaran sakit hati dan jengkel atas perlakuan korban terhadap dirinya.
"Saya membunuhnya karena jengkel, saya sering dimarahin terus dan waktu tidur disiram pakai air di muka agar bangun pagi," ucap Irwan sambil menahan rasa sakit di betisnya yang diberi hadiah timah panas oleh pihak kepolisian karena melawan saat diamankan, Selasa (3/4/2018).
Ia mengaku tak ada motif lain membunuh korban, ia juga baru kenal sama korban sekitar satu bulan terakhir.
Baca: Mau Kurangi Uban? Coba Rutin Oleskan Ramuan Alami Ini pada Rambut Anda
Baca: Khawatir Listrik Mati Saat Ujian, Peserta UNBK: Ujian Bisa Diulang tapi Pikiran Sudah Tersita
Baca: Viralnya Kasus Makarel Kaleng, Toko Swalayan: Pengunjung yang Lewat Rak Sarden Bisa Dihitung Jari
"Saya baru kenal dia sekitar satu bulan, karena saya baru kerja sekitar satu bulan. Saya tega melakukan karena memang jengkel pada dia," ujar Irwan.
Ia mengaku membunuh korban dengan cara memukul di bagian leher Supryatin menggunakan ulekan dari cobek tepat di bagian belakang leher korban.
Setelah dipukul di leher korban tak tersungkur dan tak sadarkan diri.
"Saya membunuhnya dengan cara dipukul leher bagian belakangnya dengan ulekan. Habis itu aku tunggu sampai dua jam dia tidak bangun lagi dan aku masukan dalam lobang septic tank," akunya.
Irwan tak tahu persis apakah saat ia memasukkan korban dalam septic tank itu sudah dalam keadaan meninggal dunia atau masih bernyawa.
Ia mengaku melakukan perbuatan keji itu sendiri dan tidak ada dibantu siapapun.
"Setelah saya masukan di septic tank saya berkemas untuk kabur. Sebelum kabur saya ambil perhiasan, hp dan sepeda motor. Saya juga jual sepeda motor di Pontianak dengan cara di posting di facebook dan ada yang minat lalu membelinya dengan harga Rp 3 jutaan," kata Irwan menjelaskan.
Setelah motor dijual ia siangnya ia lantas lari ke Surabaya menggunakan pesawat.
"Di Surabya saya pulang dulu kerumah, habis itu main kerumah teman di Lamongan. Saya ketangkap di Lamongan tanggal Senin (2/4/2018) kemarin," ujarnya.
Selain itu, setelah kabur ke Surabaya, ia juga menjual perhiasan korban di Lamongan dengan harga Rp2 juta lebih.
Ia menyesal melakukan perbuatan keji tersebut dan memohon maaf pada keluarga korban atas perbuatannya.
"Saya menyesal, nyesal banget. Saya mohon maaf sebesar-besarnya pada keluarga korban karena saya sudah melakukan ini pada korban, " ujarnya memelas.(*)
Baca: Fakta Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto yang Metode Pengobatan Strokenya Berbuah Sanksi IDI