Viralnya Kasus Makarel Kaleng, Toko Swalayan: Pengunjung yang Lewat 'Rak Sarden' Bisa Dihitung Jari
"Ada penurunan pembelian semua jenis ikan kaleng, masyarakat pikir semuanya mengandung cacing....,"
Penulis: Haryanto | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Setelah ditemukan ada cacing anisakis pada ikan makarel kaleng, toko yang menjual makanan dalam kaleng khususnya ikan mengalami penurunan pembelian.
Seperti yang dikatakan oleh Manager Store Giant Purwakarta, Ayi Tohir, hal tersebut dirasakan di toko swalayan Giant Purwakarta.
"Ada penurunan pembelian semua jenis ikan kaleng, masyarakat pikir semuanya mengandung cacing," katanya saat ditemui di toko, Selasa (3/4/2018).
Penurunan jumlah pembelian terlihat dari masih banyaknya sarden yang dipajang di sudut toko.
Bahkan, menurutnya, hanya sedikit pengunjung yang mendatangi rak yang memajang sarden.
"Terlihat dari jumlahnya yang ada di rak, dari kemarin-kemarin masih segini saja, nih, pajangannya," ucapnya.
Diduga Kelewatan Batas, 4 Publik Figur Ini Beri Respon Puisi Kontroversi 'Ibu Indonesia' https://t.co/mLZ2l5odbw via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 3, 2018
Pasca merebaknya kabar cacing parasit yang ada di ikan makarel, Ayi mengaku semua merek makarel dalam kemasan telah tidak dijual di tokonya.
Hal tersebut bermula dari pemberitahuan penarikan ikan dalam kaleng, berupa rekomendasi dari BPOM untuk tidak menjual ikan makarel yang diduga mengandung cacing anisakis.
Sebanyak 27 merek makanan kaleng tersebut telah diberitahu kepada pihak toko untuk segera di tarik sementara dari peredaran.
27 merek itu diantaranya ialah 11 merek yaitu buatan dalam negeri, 16 merek dari luar negeri.
"Semua atas anjuran BPOM. Kami semua sudah menarik semua merek jenis ikan makarel, tinggal nunggu instruksi selanjutnya, jika memang perlu ditarik yang jenis sarden, akan kami tarik," sebutnya.
Pihaknya telah tidak menjual ikan makarel kaleng dari berbagai merek sejak Sabtu (31/3/2018). Semua kaleng dikembalikan ke pihak supplier masing-masing.
Baca: Disidak Disperindag Purwakarta, Masih Ditemukan Makarel Kaleng yang Dijual di Pasar Modern