Meski Terdampak Banjir, Warga Jatihandap Menolak Pindah, 'Ada Kenangan Disini'
mereka juga mengaku enggan jauh dari lokasi tersebut karena dekat dengan lokasi kerja dan sekolah anak-anaknya.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Isal Mawardi
"Jumlah warga sekitar 1300 jiwa, yang terdampak empat RT, yaitu di RT 03, 05, 04 dan 16," ucpanya.
Ia pun berharap dengan kejadian ini seluruh warga bisa mengambil hikmahnya untuk mematui aturan yang di keluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung, salah satunya tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke aliran sungai.
Baca: VIDEO HEADLINE: Edisi Kamis 22 Maret 2018, Waspada Banjir Bandang Susulan
"Intinya harus taat aturan, kalau jangan buang sampah ya jangan, soalnya nanti yang rugi kita semua," ucapnya.
Sebelumnya Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin yang sempat meninjau lokasi tersebut beberapa waktu lalu, meyebutkan banjir bandang di kawasan Jatihandap disebabkan oleh permasalahan lingkungan di Kawasan Bandung Utara.
Oleh karena itu penanganan yang dibutuhkan tidak hanya dilakukan secara parsial, akan tetapi butuh kerjasama dari seluruh sektor dan lintas wilayah untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
"Kami perkirakan lumpur dan material dari daerah utara. Makanya penanganan kondisi seperti ini tidak bisa lagi oleh hanya Pemkot Bandung tapi juga dengan daerah otonom yang lain. Termasuk KBB, Kabupaten Bandung, dan Cimahi," ungkap Solihin di Posko bencana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun dari berbagai sumber, korban terdampak banjir bandang melanda sejumlah kelurahan di sekitar Sungai Cipamokolan, diantaranya di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati sebanyak 229 Kepala Keluarga (KK); Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul sebanyak 35 KK; dan Kelurahan Cicaheum Kecamatan Kiaracondong sebanyak 500