Go-Jek Akan Berikan Hukuman kepada Drivernya yang Pelihara 'Tuyul'

Istilah "tuyul" dalam layanan ojek online memang sangat merugikan perusahaan sekaligus konsumen.

Editor: Yudha Maulana
Reska K Nistanto/KOMPAS.com
Kantor Go-Jek Indonesia 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Istilah "tuyul" dalam layanan ojek online memang sangat merugikan perusahaan sekaligus konsumen.

Oleh karena itu, salah satu perusahaan jasa transportasi online Go-Jek berinisiasi untuk memberantas pengguna "tuyul" ini.

Menurut Vice President Dynamic Culture Go-Jek, Sam Diah mengungkapkan setidaknya ada beberapa langkah antisipasi dalam sistem keamanan yang tengah dikembangkan ini.

Mitra Go-Jek yang diindikasi menggunakan GPS palsu akan mendapatkan notifikasi peringatan melalui ponselnya.

Baca: Disinggung Soal Benjolan di Kepala SN, Fredrich Merasa Disindir Sebagai Pengacara Bakpao

Mitra Go-Jek bakal diberi waktu selama tujuh hari untuk menghapus aplikasi "tuyul" tersebut.

"Tujuh hari itu terhitung sejak Anda (mitra) mendapat notifikasi peringatan," kata Sam dalam pertemuan dengan mitra Go-Jek kepada kompas.com.

Jika mitra atau pengendara Go-Jek tidak menggubrisnya, bonus yang didapat tidak bakal cair.

Hukuman terberat yakni didepak dari perusahaan alias pemutusan hubungan kerja.

Baca: Faktor X Milik Febri Hariyadi Ini Membuatnya Pantas Bermain di Liga Eropa

Istilah "tuyul" belakangan memang marak menjadi perbincangan.

"Tuyul" pada ojek online adalah kecurangan di mana driver menggunakan aplikasi " fake GPS" untuk mendapat penumpang meski berada jauh dari lokasi.

Tentu ini merugikan konsumen karena mengacaukan estimasi waktu kedatangan driver.

Dengan menggunakan aplikasi tuyul, para mitra taksi maupun ojek online ini tak perlu repot-repot melayani pelanggan.

Mereka tinggal membuat order fiktif, lalu order tersebut diterima dirinya sendiri dengan akun lain.

Secara otomatis kendaraan yang terlihat pada GPS di aplikasi bergerak seolah-olah tengah melayani penumpang.

Baca: Nurul Arifin Kepanasan Saat Berkampanye di Cihaurgeulis, Udah Dulu Pak, Ini Panas Pisan

Platform aplikasi layanan transportasi GO-JEK melakukan sosialisasi kebijakan #HapusTuyul atau hapus aplikasi GPS palsu.

Kebijakan ini menjawab aspirasi mitra driver terkait dengan masalah yang sering mereka hadapi dalam mendapatkan order dari pelanggan.

Karena imbas untuk pelanggan adalah waktu tunggu yang lebih lama karena posisi driver yang tidak sesuai atau tidak pada tempat yang terlihat di GPS.

Michael Say, VP Corporate Communications GO-JEK mengatakan, mitra merupakan tulang punggung bagi GO-JEK.

"Mereka bekerja begitu keras siang dan malam demi membantu jutaan warga Indonesia setiap harinya. Maka dari itu, kenyamanan mitra dalam bekerja dan mendapatkan order merupakan salah satu prioritas utama kami," kata Michael usai memberikan sosialisasi kepada mitra driver di Surabaya, Rabu (21/3/2018).

Baca: Ngeri, Begini Bahayanya Cacing yang Ada di Ikan Sarden Ini, Kenali Gejalanya Pada Tubuh!

Pihaknya memahami hal ini dan mengembangkan sistem untuk mendeteksi keberadaan aplikasi tuyul atau GPS palsu di HP mitra. Penggunaan aplikasi tuyul, merupakan tindakan curang yang akan merugikan mitra sendiri dan juga mitra lainnya yang bekerja dengan jujur.

Beberapa oknum mitra menggunakan aplikasi tuyul untuk mendapatkan keuntungan dengan cara tidak adil.

Padahal, dengan menggunakan GPS palsu di aplikasi GO-JEK justru akan membahayakan data dari akun mitra tersebut.

“Pengunaan aplikasi juga membuat HP mitra rentan terhadap program-program jahat yang bisa dibawa oleh aplikasi tuyul,” kata Michael.

Dia melanjutkan, di GO-JEK selalu menjunjung tinggi kejujuran dan pihaknya berharap para mitra driver juga dapat senantiasa jujur serta menghargai keadilan dan kesetaraan.


"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada semua mitra driver yang masih memasang aplikasi tuyul untuk segera menghapus aplikasi tersebut," lanjut Michael.

Kebijakan #HapusTuyul akan diberlakukan secara bertahap terlebih dahulu ke beberapa kota termasuk kota Surabaya.

Fathia Syarif, Strategic Regional GO-JEK East Java Bali Nusra menjelaskan, sebelum melakukan implementasi kebijakan #HapusTuyul, GO-JEK akan mengirimkan notifikasi ke HP mitra yang menggunakan aplikasi tuyul.

“Dengan pengiriman notifikasi ini, kami memberikan kesempatan kepada para mitra untuk kembali bekerja dengan jujur. Kami sadar mungkin beberapa mitra tidak paham bahwa pemanfaatan aplikasi tuyul ini termasuk tindakan curang yang tidak diperbolehkan di GO-JEK,” kata Fathia.

Melalui kebijakan itu, pihaknya tidak serta merta menjatuhkan sanksi bagi para mitra yang memiliki GPS palsu. Akan tetapi memberi kesempatan kepada mereka untuk bersama-sama menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keadilan dalam lingkungan kerja.

Mitra driver yang masih memasang dan memanfaatkan aplikasi tuyul setelah masa sosialisasi, akan mendapatkan sanksi sesuai dengan kode etik yang berlaku.

"Untuk wilayah Surabaya, kami memberikan waktu tujuh hari maksimal setelah sosialisasi untuk segera menghapus aplikasi GPS palsu ini," kata Michael.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ini yang Bakal Dilakukan Gojek Jika Drivernya Ketahuan Pelihara Tuyul

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved