Jembatan Ciames Ambruk, Sewa Ojek Naik 2 Kali Lipat, Kades Gunung Masigit Lakukan Ini
"Jembatan ini sering dilalui warga Citatah yang ingin ke Gunung Masigit, Gunung Bentang, dan Padalarang, serta Kota Baru yang lebih dekat,"
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Tarsisius Sutomonaio
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, CIPATAT- Kepala Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Tarkopa menyebut jembatan Ciames yang ambruk Minggu (25/2/2018) malam menghubungkan desanya ke Desa Citatah yang memiliki empat RW.
"Jembatan ini sering dilalui warga Citatah yang ingin ke Gunung Masigit, Gunung Bentang, dan Padalarang, serta Kota Baru yang lebih dekat," katanya di lokasi, Senin (26/2/2018).
Jembatan Ciames ini sering dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Pascaambruknya jembatan ini, warga mesti berputar lebih jauh.
Sindir Jokowi Lewat Komik, Ternyata Onan Hiroshi Dikenal Sebagai Penggambar Biasa di Jepang https://t.co/yhPAbQ5WKA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 26, 2018
"Kami sedang pikirkan untuk akses sementara dengan berunding di desa. Saya pun sudah kirim laporan ke kecamatan dan BPBD untuk dikerjakan jembatan sementara," katanya.
Jembatan Ciames ini merupakan hasil pembangunan oleh pemerintah pusat yakni BPNB pusat pada 2015.
Sebelum 2015, dahulu pernah dibuat jembatan dengan swadaya masyarakat.
Baca: Tak Lagi Melulu Bali, 7 Destinasi Wisata di Indonesia Ini Kian Populer Bagi Turis Asing
"Waktu 2015 pernah terputus dan sekarang kembali terputus tapi lebih parah saat ini. Padahal, struktur jembatan yang dibuat BNPB ini dari beton," ujarnya.
Dengan kejadian ini, warga masyarakat yang biasa menggunakan jasa ojek pun mesti merogoh biaya yang lebih besar.
Biasanya saat sebelum terputus biaya ojek Rp 15 ribu menuju Gunung Bentang tetapi saat ini menjadi Rp 30 ribun hingga Rp 40 ribu, karena harus memutar jalan lain yang jaraknya 3 kilometer. (*)
