Kecelakaan di Tanjakan Emen

Begini Detik-detik Bus Kecelakaan di Tanjakan Emen, Korban: Ada Motor yang Menyalip

Sebelum bus itu terguling, Mila juga mengungkapkan bahwa bus tersebut sempat berjalan sangat lambat.

Editor: Ravianto
Facebook/Kabar Subang
Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNJABAR.ID, TANGERANG - Karmila, korban selamat kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) lalu mengingat betul setiap detik kejadian yang akhirnya menewaskan 26 temannya plus pengendara motor itu.

Ini merupakan perjalanan wisata tahunan kelimanya bersama para anggota Koperasi Simpan Pinjam Pratama.

Sebelum berangkat, dia menilai bahwa bus yang ditumpanginya itu sudah agak usang.

Ia merasa baru kali itu bus yang ia gunakan untuk berwisata tahunan ke luar kota tidak seperti biasanya.

Sebelum bus itu terguling, Mila juga mengungkapkan bahwa bus tersebut sempat berjalan sangat lambat.

Ia merasa aneh dengan hal itu.

Baca: LIVE STREAMING RCTI Bukan SCTV Bali United vs Yangon United di Piala AFC

Baca: Korban Selamat Geram pada Warga, Mau Pinjam Hape Buat Telepon tapi Dibilang Tidak Ada Pulsa

Ketika laju bus tersebut berjalan semakin kencang dan oleng, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Bus itu sempet jalan lambat banget sebelum turunan. Tapi pas diturunan bus itu makin kenceng dan oleng, akhirnya Brak!" ungkap Milla.

"Saya sudah tahu bus oleng ke kanan dan ke kiri. Waktu itu saya berdiri dan bisa melihat dengan jelas ada sepeda motor yang menyalip. Saya cuma bisa fokus dan mencari pegangan."

Sisi kiri atas bus itu membentur tanah dua kali.

Kali pertama membuat kaca di bus itu pecah, dan kali kedua membuat sebagian penumpang di bagian kursi penumpang sebelah kiri terlempar keluar.

Kabin bus lantas menjadi gelap dan penuh debu.

Ia takut bus itu akan meledak. Hanya maut dan keluarganya yang ada dalam pikirannya, namun Mila melawannya. Ia bertekad harus hidup.

"Mati. Mati. Tapi saya inget keluarga, anak-anak, saya harus tetep hidup. Pokoknya, gimana caranya saya bisa hidup. Saya cuma takut kalo meledak," ungkap Mila.

Karmila kemudian melangkah menuju kaca depan bus yang sudah pecah.

Baca: Anak Jalanan Gunting Telinga Bocah Setelah Minta Uang Tak Dikasih

Baca: Persib Bandung Kembali Gelar Latihan, Siapa Saja yang Absen?

Ia menginjakan kakinya sedikit demi sedikit di atas tepian kursi penumpang bus yang sudah terbalik 90 derajat.

Dalam perjalanannya menuju pintu keluar, Mila sempat mendengar suara rintihan kawan-kawannya yang berada di bawah kursi tersebut.

Sambil coba menenangkan diri, Mila berusaha agar kakinya tidak menginjak tubuh tetangganya yang tengah kesakitan itu.

"Tolong, ya Allah. Tolongin, saya," rintih Mila menirukan suara teman-temannya yang menjadi korban laka maut bus pariwisata yang tengah menuju Ciater, Jawa Barat sore itu.

Ibu empat anak itu masih ingat ada beling di bawah kakinya setelah berhasil keluar dari bus maut.

Tapi ia tidak ingat mengapa kakinya tidak terluka sedikit pun walaupun menginjak pecahan kaca bus itu.

Ia juga masih ingat betapa pegal lengan dan pergelangan tangannya usai mencengkram besi tirai sebelum bus yang ditumpanginya terguling di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.

Setelah beberapa saat, lalu lintas di tanjakan Emen itu menjadi macet.

Namun tidak ada seorang pun yang berani menolongnya. Petugas kepolisian lalu datang dan membawa Mila ke poliklinik di dekat lokasi kejadian.

Sementara korban lainnya dibawa ke RSUD Subang. Karena tidak ada luka serius di tubuhnya, proses pengobatannya tidak berlangsung lama.

Namun ia merasa sangat kelelahan karena petugas kepolisian yang membawanya terus menerus menanyainya.

"Capek banget rasanya, karena saya jadi salah satu saksi yang ditanya terus-terusan sama polisi," kata Mila.

Di hari ketiga setelah kejadian, seluruh tubuh Mila baru terasa sakit.

Seluruh badannya baru saja selesai diurut. Kakinya yang sempat bengkak di hari pertama kini sudah lebih baik. Namun ia mengaku masih ingin diurut lagi.(*)


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved