Kecelakaan di Tanjakan Emen
Begini Detik-detik Bus Kecelakaan di Tanjakan Emen, Korban: Ada Motor yang Menyalip
Sebelum bus itu terguling, Mila juga mengungkapkan bahwa bus tersebut sempat berjalan sangat lambat.
Ia takut bus itu akan meledak. Hanya maut dan keluarganya yang ada dalam pikirannya, namun Mila melawannya. Ia bertekad harus hidup.
"Mati. Mati. Tapi saya inget keluarga, anak-anak, saya harus tetep hidup. Pokoknya, gimana caranya saya bisa hidup. Saya cuma takut kalo meledak," ungkap Mila.
Karmila kemudian melangkah menuju kaca depan bus yang sudah pecah.
Baca: Anak Jalanan Gunting Telinga Bocah Setelah Minta Uang Tak Dikasih
Baca: Persib Bandung Kembali Gelar Latihan, Siapa Saja yang Absen?
Ia menginjakan kakinya sedikit demi sedikit di atas tepian kursi penumpang bus yang sudah terbalik 90 derajat.
Dalam perjalanannya menuju pintu keluar, Mila sempat mendengar suara rintihan kawan-kawannya yang berada di bawah kursi tersebut.
Sambil coba menenangkan diri, Mila berusaha agar kakinya tidak menginjak tubuh tetangganya yang tengah kesakitan itu.
"Tolong, ya Allah. Tolongin, saya," rintih Mila menirukan suara teman-temannya yang menjadi korban laka maut bus pariwisata yang tengah menuju Ciater, Jawa Barat sore itu.
Ibu empat anak itu masih ingat ada beling di bawah kakinya setelah berhasil keluar dari bus maut.
Tapi ia tidak ingat mengapa kakinya tidak terluka sedikit pun walaupun menginjak pecahan kaca bus itu.
Ia juga masih ingat betapa pegal lengan dan pergelangan tangannya usai mencengkram besi tirai sebelum bus yang ditumpanginya terguling di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
Setelah beberapa saat, lalu lintas di tanjakan Emen itu menjadi macet.
Namun tidak ada seorang pun yang berani menolongnya. Petugas kepolisian lalu datang dan membawa Mila ke poliklinik di dekat lokasi kejadian.
Sementara korban lainnya dibawa ke RSUD Subang. Karena tidak ada luka serius di tubuhnya, proses pengobatannya tidak berlangsung lama.