Kronologi Perawat Suntik Mayat Versi Keluarga Korban:Ada Kamar Kosong Setelah Bilang Pasien non-BPJS

Suara lelaki dalam video menerangkan telah meminta seorang perawat untuk segera menghubungi dokter.

Editor: Ravianto
facebook
Dokter yang dipanggil dokter Hamdan oleh perekam video terlihat hanya melihat catatan medis ketika keluarga pasien marah-marah. Dokter disebut tak bisa mengenali mana pasien dan mana mayat sementara perawat dikatakan keluarga pasien telah menyuntik mayat dan bukannya orang sakit. 

Hamzah mengaku ibunya dijanjikan akan ditangani dua dokter spesialis dalam dan syaraf.

Namun hingga keesokan harinya, ibunya sama sekali tak ditangani secara medis.

"Hingga malam hari keesokan harinya sampai keadaan ibu saya kritis juga belum ditangani. Saat itu pukul 20.00 WIB," ujarnya.

Hamzah yang sudah emosi meminta perawat untuk segera memanggil dokter spesialis yang dijanjikan itu. Pada pukul 21.00 WIB belum juga datang, namun seorang perawat menyuntikan sesuatu ke ibunya tanpa mengecek kondisi mendiang Supariyah.

Namun, Hamzah curiga, ketika perawat menyuntik, keadaan ibunya dalam keadaan tak sadar, tak bergerak, dan tak merespon, sama sekali.

Hamzah mengecek nadi ibunya, ternyata tak ada denyut. Ternyata Supariyah sudah meninggal.

Atas kejadian ini, pihak keluarga mengajukan somasi ke RS untuk meminta pertangghngjawaban penanganan medis ibu Supariyah.

"Tak ada tanggapan sama sekali oleh pihak RS," ucap Daud Hamzah. 

Kuasa hukum keluarga, Achmad Yusuf, menambahkan pihaknya sudah mengirim dua somasi ke RS Siti Khodijah Taman. Somasi pertama tertanggal 10 Januari, namun tak digubris pihak RS.

"Somasi kedua 17 Januari baru ditanggapi. Isinya, mereka (RS) sudah lakukan sesuai SOP, meninggalnya ibu klien kami di luar kemampuan RS, dan kami diarahkan untuk menemui pengacara korporasi," tandas Yunus.

Yunus menyatakan pihaknya ingin meminta kejelasan terkait tak ditanganinya ibu Supariyah secara kekeluargaan.

"Kami lanjutkan somasi ketiga. Jika tak ditanggapi, kami akan langsung upayakan langkah hukum. Kami sudah melapor ke Polda Jatim dan MKDI terkait masalah ini," ungkap Yunus.(*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved