Warga Keluhkan Perlintasan Kereta Api di Jalan Arjuna Bandung yang Penuh Batu Basal dan Tidak Rata
Bahkan, Heri mengaku pernah melihat seorang pengendara motor yang terjatuh saat melewati perlintasan itu.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Beberapa warga mengeluhkan permukaan perlintasan kereta api di Jalan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, yang tidak rata.
Pantauan Tribun Jabar di lokasi, Jumat (19/1/2018), batu basal memang tampak memenuhi permukaan perlintasan kereta api.
Batu basal yang tertumpuk di perlintasan kereta api membuat beberapa pengendara motor harus melajukan motornya secara perlahan.
Kedua kaki pengendara motor harus diturunkan agar keseimbangan saat berkendara tetap terjaga.
Pemkot Bandung Habiskan Dana APBD Rp 12,4 Miliar untuk 12 Bus Wisata Bandros Baru https://t.co/J7SjnOiXKm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 19, 2018
Ii Abdurahman (53), warga asal RT 4 RW 4, Kelurahan Husein Sastranegara, Cicendo, mengaku kesulitan saat mengendarai sepeda motor melewati perlintasan itu.
"Kalau pakai motor lewat ke sana jadi nggak seimbang. Apalagi kalau batunya lepas," kata Ii kepada Tribun Jabar.
Hal senada dikatakan oleh Heri Ramdani (21), seorang penjaga toko peralatan kemah yang berada di dekat perlintasan kereta api.
"Sekarang permukaannya agak mending. Kalau beberapa hari yang lalu, itu permukaannya masih dalam," katanya kepada Tribun Jabar.
Bahkan, Heri mengaku pernah melihat seorang pengendara motor yang terjatuh saat melewati perlintasan itu.
"Kemarin ada yang jatuh. Tapi nggak terlalu parah sih. Cuma lecet saja," katanya.
Heri dan Ii sama-sama mengatakan bahwa batu basal sudah disimpan di perlintasan itu sejak dua minggu yang lalu.
"Ya mungkin itu nantinya kan mau diaspal. Jadi sengaja batu-batunya dibiarkan dulu biar merekat sempurna," kata Ii.